Minggu, 30 Januari 2011

Cinta ratusan Kilometer

Diposting oleh Altha Swita Abrianto di 2:12 AM 0 komentar
Cinta ratusan kilometer itu membuat hubungan ini sulit terjadi.
Sandra termenung di kamarnya. Senja ini dia menikmati suasana cerah yang jarang terjadi seminggu terakhir. Ya, Jakarta kala itu sedang dilingkupi awan mendung dan hujan deras di tiap sore.
Ia menatap layar ponselnya namun tak ada satu smspun lagipula tak ada yang di nantikan olehnya.

Saat sedang asik memandang langit sore yang berwarna jingga. Ponselnya berbunyi.Sebuah pesan singkat melalui Yahoo Messangernya. 'Teoteo' nicknamenya.
Seseorang yang sudah dikenalnya lama namun baru beberapa akhir ini Sandra akrab dengannya.
Orangnya romantis, penyayang, baik dan ramah. Itulah hal yang ia lihat dari beberapa hari ini mereka rajin ber-ym ria.

Sandra tidak tinggal 1 kota dengan Teo. Jarak mereka jauh. Ratusan kilometer.
Sandra di Bandung dan Teo di Batam.
Mereka pernah beberapa kali bertemu di kampus namun tak saling mengenal satu sama lain.
Baru setelah Teo berangkat ke Batam mereka saling akrab dan mengenal seperti sekarang ini.

Sapaan-sapaan Teo membuat waktu Sandra tersita, hampir setiap saat mereka berkomunikasi.
Teo juga sosok yang perhatian pada Sandra sehingga ia merasa nyaman jika di dekat Teo.

Hari berganti minggu dan minggu berganti bulan.
Hampir sebulan mereka melakukan komunikasi nonstop.
Menimbulkan getaran cinta yang belum tentu orang lain merasakan.

Banyak puisi yang Teo berikan untuk Sandra di Blognya walaupun tidak secara langsung ia berkata itu untuk Sandra.
Ia hanya memberi inisial "Dia yang Terindah" di blognya.
Sandra yang merasakan getar-getar cinta di Bandung juga membuat banyak quote di akun twitternya dan jelas tidak terang-terangan ia berkata itu untuk Teo dan inisial Teo yang Sandra berikan adalah "Dia yang Jauh disana".

Teo sebenarnya tau apa yang di rasakan Sandra dan Sandra pun begitu.
Namun perasaan itu masih mereka tahan karena jarak yang memisahkan.

Suatu saat, Sandra mulai lelah.
Lelah dengan apa yang dia jalani tanpa kepastian dari Teo.
Ia mencoba berpaling, mencoba mencari sebuah kepastian dari seseorang.

Teo yang mengetahui perubahan Sandra panik.
Ia mencari cara bagaimana supaya ia tidak kehilangan Sandra.
Disisi lain Sandra serba salah, ia mulai mencintai Teo namun ia lelah menantinya.

Seminggu mereka lost contact.
Sandra gengsi untuk menghubungi Teo dan Teo bingung bagaimana untuk meyakinkan Sandra.

***

Senja itu, Sandra duduk di sebuah cafe di temani laptopnya.
Ia melihat beberapa foto Teo di Facebook.
Kalau ia boleh jujur, ia sangat merindukan sapaan Teo di ymnya saat senja seperti ini.

Ia menatap ponselnya dan berharap ym-nya berbunyi dan itu darinya.
Tak lama setelah memalingkan wajah ke layar laptopnya, ym-nya berbunyi.
Sandra terkejut namun ia tak yakin jika itu dari Teo.
Saat membukanya, ia membelalakkan matanya, nama 'Teoteo' ada disana.

Teoteo : kamu dimana?
Sandra : di cafe yang sering aku ceritain ke kamu, kenapa?

Lama Sandra menunggu tapi tak ada balasan darinya, Sandra termenung lagi. "cuma basa-basi" gumamnya.
Ia kembali berkonsentrasi dengan tugas-tugasnya.
kemudian ym-nya berbunyi lagi.
Malas Sandra membukanya namun ia penasaran.

Teoteo : kamu masih di cafe kan?
Sandra : iya, kenapa sih?
Teoteo : gpp tanya aja, sama siapa?
Sandra : sendirian aja

Teo tidak membalasnya lagi. Sandra kesal sendiri jadinya.
Kemudian ym-nya berbunyi lagi.

Teoteo : kamu pake baju apa?
Sandra : putih, kenapa sih? daritadi di tanyain juga
Teoteo : duduk dimana? pojokkan ?
Sandra : iyaaaaaa
Teoteo : coba sekarang liat kedepan kamu

Sandra bingung, dia mengerutkan keningnya kemudian dia mengangkat kepalanya dan memandang kedepan.
Sandra tau siapa yang berdiri di depannya. Dia masih menatap tanpa bersuara sedangkan sosok yang didepannya mulai menghampiri dan duduk dihadapan Sandra.

Masih tanpa suara, Sandra terdiam di tempatnya tanpa bisa melakukan apa-apa.
Teo yang menangkap kegelisahan Sandra mulai mengeluarkan suara.

"Cinta kita itu cinta ratusan kilometer, dimana jarak terlalu berat untuk di jalani.Tapi kamu harus tau San, disini dihatiku cuma ada kamu. Kamu gatau gimana keadaan aku seminggu terakhir ini, aku kalut, aku takut kehilangan kamu, aku ga bisa liat kamu sama orang lain, karena hati aku udah terbiasa sama kamu"
Sandra menatap Teo, lama mereka saling berpandangan.

"Aku tau, aku tau seberapa kalutnya kamu sampai kamu mau datang ke Bandung hanya untuk seorang Sandra" Sadnra tersenyum.
Teo menggenggam tangan Sandra erat dan ia berjanji tak akan melepaskannya untuk oranglain.

Kamis, 20 Januari 2011

Menanti

Diposting oleh Altha Swita Abrianto di 9:11 PM 0 komentar
Senja di Tanah Lot.

Beberapa tahun yang lalu saat senja seperti ini selalu terlihat indah. Ada sosok makhluk manis yang menemaniku untuk melihat matahari yang berganti shift dengan bulan.

Aku membencimu, karena kamu yang membuatku jatuh cinta.
Aku membenci senyummu, karena senyummu yang membuatku tak mampu menutup mata
Aku membenci caramu tertawa, karena tawamu membuatku tak bisa melupakanmu
Aku benci caramu menyapaku karena itu membuatku tak mampu berkata-kata padamu

Aku sangat membencimu ! Karena kamu yang membuatku jatuh cinta padamu namun dirimu tak pernah menyadarinya.

Entah sampai kapan aku harus seperti ini, menatap matahari terbenam tanpa hadirnya sosokmu.
Aku masih menunggunya, hadir kembali saat matahari terbenam.
Memelukku dan berkata "aku takkan pergi lagi"

Mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan

Diposting oleh Altha Swita Abrianto di 9:03 PM 0 komentar
























Selasa, 04 Januari 2011

Menulis bukan hanya sekedar hobi

Diposting oleh Altha Swita Abrianto di 11:35 PM 0 komentar
Postingan kedua di tengah malam menuju tanggal 5 January 2011

Beberapa temen gue punya blog, mereka membuat gue terinspirasi bahwa blog bukan hanya sekedar cerita sehari-hari yang lucu dan berkesan.
Blog juga jadi tempat dimana kita meluangkan waktu sejenak untuk meluapkan ide-ide menulis.

Bagi gue menulis itu bukan hanya sekedar menulis atau hobi, tapi menulis adalah sarana yang pas buat kita untuk membuat suatu imajinasi yang kita gatau bakal kita luapin ke siapa.
Karena ga semua orang menyukai imajinasi.
Dalam menulis kadang membuat imajinasi kita makin muncul, itulah sebabnya kenapa gue lebih suka menulis sebuah cerpen cinta.
Karena saat menulisnya gue punya imajinasi dengan si tokoh pria, dimana gue bisa menjadi seorang wanita yang menginginkan pria seperti di dalam tokoh yang gue ceritain.

Gue akui menulis itu butuh waktu, butuh mood dan imajinasi yang pas supaya cerita yang kita sampein ke orang itu pas dan kena di hati.
Itu makanya gue selalu nyari-nyari inspirasi buat cerpen gue, gue akuin gue orangnya moody. Terlalu cepet berubah mood dan kadang waktu bikin sebuah cerpen, gue butuh waktu berhari-hari buat nyeleseinnya.
Emang ga gampang, ga semudah yang di bayangin.

Tapi, itulah keindahan dari sebuah tulisan.
Ga sembarangan dan ga main-main.

Buat seseorang yang bisanya menghina tulisan orang lain, pikirin dulu deh karena belum tentu kita bisa bikin tulisan sebagus dia :D

Selamat tengah malam :)

Postingan pertama di tahun yang masih baru :D

Diposting oleh Altha Swita Abrianto di 11:12 PM 0 komentar
Happy New Year :D
Diakhir tahun 2010 kemarin banyak resolusi-resolusi yang di ucapkan semua orang, semuanya meminta kebaikan dan kelancaran dalam hidupnya.
Begitu juga gue, namun gue membiarkan Tuhan mengatur jalannya kehidupan gue :D

Di postingan pertama gue ini, gue ga pengen bercerita tentang kehidupan gue di 2010
Ga penting juga sih hahaha

Saat melakukan aktifitas di sore hari tadi sambil memikirkan nasib gue yang gak seberuntung oranglain.
Mendadak gue mendapatkan suatu hal yang membuat gue berpikir ulang tentang kehidupan yang ga adil.
Mungkin gue 1 dari sekian orang yang menganggap Tuhan itu ga adil, walaupun sebenarnya jauh di hati gue yang dalem kaya sumur ini gue yakin seyakin-yakinnya kalo Tuhan itu Maha Adil.
Mungkin guenya aja yang kurang bersyukur :D

Kata-kata tersebut bikin gue melamun sejenak, memikirkan hal yang dalam dan membuat gue yakin bahwa inilah isi hati gue yang dalam itu :D

Tuhan itu adil
Dia menciptakan tangis di tengah tawa
Menciptakan duka di tengah bahagia 
Menciptakan sakit di tengah sehat 
Menciptakan Mati di tengah hidup 
Dan Dia juga menciptakan sakit hati diantara banyaknya pencinta

Setuju ga sih sama kata-kata itu?
Kalo gue sih, setuju. Setuju banget malah.
Jarang-jarang kan kita bisa berpikir kaya gitu?

Hidup itu yang punya adalah Tuhan, kita ga berhak memilih waktu kapan kita mati atau kapan kita mendapat jodoh.
Tuhan punya rencana, dimana rencana-rencana itu adalah hal terbaik untuk kita tinggal gimana kita mengubah takdir kita dan memperbaiki diri kita.
Inilah hidup, persoalan-persoalan itu akan selalu dateng.
Menerpa dan masuk ke dalam relung jiwa kita.

Dan yang gue selalu pikirkan adalah "TUHAN ITU MAHA ADIL DAN SAMPAI KAPANPUN AKAN TETAP ADIL"

Minggu, 30 Januari 2011

Cinta ratusan Kilometer

Karya : Altha Swita Abrianto di 2:12 AM 0 komentar
Cinta ratusan kilometer itu membuat hubungan ini sulit terjadi.
Sandra termenung di kamarnya. Senja ini dia menikmati suasana cerah yang jarang terjadi seminggu terakhir. Ya, Jakarta kala itu sedang dilingkupi awan mendung dan hujan deras di tiap sore.
Ia menatap layar ponselnya namun tak ada satu smspun lagipula tak ada yang di nantikan olehnya.

Saat sedang asik memandang langit sore yang berwarna jingga. Ponselnya berbunyi.Sebuah pesan singkat melalui Yahoo Messangernya. 'Teoteo' nicknamenya.
Seseorang yang sudah dikenalnya lama namun baru beberapa akhir ini Sandra akrab dengannya.
Orangnya romantis, penyayang, baik dan ramah. Itulah hal yang ia lihat dari beberapa hari ini mereka rajin ber-ym ria.

Sandra tidak tinggal 1 kota dengan Teo. Jarak mereka jauh. Ratusan kilometer.
Sandra di Bandung dan Teo di Batam.
Mereka pernah beberapa kali bertemu di kampus namun tak saling mengenal satu sama lain.
Baru setelah Teo berangkat ke Batam mereka saling akrab dan mengenal seperti sekarang ini.

Sapaan-sapaan Teo membuat waktu Sandra tersita, hampir setiap saat mereka berkomunikasi.
Teo juga sosok yang perhatian pada Sandra sehingga ia merasa nyaman jika di dekat Teo.

Hari berganti minggu dan minggu berganti bulan.
Hampir sebulan mereka melakukan komunikasi nonstop.
Menimbulkan getaran cinta yang belum tentu orang lain merasakan.

Banyak puisi yang Teo berikan untuk Sandra di Blognya walaupun tidak secara langsung ia berkata itu untuk Sandra.
Ia hanya memberi inisial "Dia yang Terindah" di blognya.
Sandra yang merasakan getar-getar cinta di Bandung juga membuat banyak quote di akun twitternya dan jelas tidak terang-terangan ia berkata itu untuk Teo dan inisial Teo yang Sandra berikan adalah "Dia yang Jauh disana".

Teo sebenarnya tau apa yang di rasakan Sandra dan Sandra pun begitu.
Namun perasaan itu masih mereka tahan karena jarak yang memisahkan.

Suatu saat, Sandra mulai lelah.
Lelah dengan apa yang dia jalani tanpa kepastian dari Teo.
Ia mencoba berpaling, mencoba mencari sebuah kepastian dari seseorang.

Teo yang mengetahui perubahan Sandra panik.
Ia mencari cara bagaimana supaya ia tidak kehilangan Sandra.
Disisi lain Sandra serba salah, ia mulai mencintai Teo namun ia lelah menantinya.

Seminggu mereka lost contact.
Sandra gengsi untuk menghubungi Teo dan Teo bingung bagaimana untuk meyakinkan Sandra.

***

Senja itu, Sandra duduk di sebuah cafe di temani laptopnya.
Ia melihat beberapa foto Teo di Facebook.
Kalau ia boleh jujur, ia sangat merindukan sapaan Teo di ymnya saat senja seperti ini.

Ia menatap ponselnya dan berharap ym-nya berbunyi dan itu darinya.
Tak lama setelah memalingkan wajah ke layar laptopnya, ym-nya berbunyi.
Sandra terkejut namun ia tak yakin jika itu dari Teo.
Saat membukanya, ia membelalakkan matanya, nama 'Teoteo' ada disana.

Teoteo : kamu dimana?
Sandra : di cafe yang sering aku ceritain ke kamu, kenapa?

Lama Sandra menunggu tapi tak ada balasan darinya, Sandra termenung lagi. "cuma basa-basi" gumamnya.
Ia kembali berkonsentrasi dengan tugas-tugasnya.
kemudian ym-nya berbunyi lagi.
Malas Sandra membukanya namun ia penasaran.

Teoteo : kamu masih di cafe kan?
Sandra : iya, kenapa sih?
Teoteo : gpp tanya aja, sama siapa?
Sandra : sendirian aja

Teo tidak membalasnya lagi. Sandra kesal sendiri jadinya.
Kemudian ym-nya berbunyi lagi.

Teoteo : kamu pake baju apa?
Sandra : putih, kenapa sih? daritadi di tanyain juga
Teoteo : duduk dimana? pojokkan ?
Sandra : iyaaaaaa
Teoteo : coba sekarang liat kedepan kamu

Sandra bingung, dia mengerutkan keningnya kemudian dia mengangkat kepalanya dan memandang kedepan.
Sandra tau siapa yang berdiri di depannya. Dia masih menatap tanpa bersuara sedangkan sosok yang didepannya mulai menghampiri dan duduk dihadapan Sandra.

Masih tanpa suara, Sandra terdiam di tempatnya tanpa bisa melakukan apa-apa.
Teo yang menangkap kegelisahan Sandra mulai mengeluarkan suara.

"Cinta kita itu cinta ratusan kilometer, dimana jarak terlalu berat untuk di jalani.Tapi kamu harus tau San, disini dihatiku cuma ada kamu. Kamu gatau gimana keadaan aku seminggu terakhir ini, aku kalut, aku takut kehilangan kamu, aku ga bisa liat kamu sama orang lain, karena hati aku udah terbiasa sama kamu"
Sandra menatap Teo, lama mereka saling berpandangan.

"Aku tau, aku tau seberapa kalutnya kamu sampai kamu mau datang ke Bandung hanya untuk seorang Sandra" Sadnra tersenyum.
Teo menggenggam tangan Sandra erat dan ia berjanji tak akan melepaskannya untuk oranglain.

Kamis, 20 Januari 2011

Menanti

Karya : Altha Swita Abrianto di 9:11 PM 0 komentar
Senja di Tanah Lot.

Beberapa tahun yang lalu saat senja seperti ini selalu terlihat indah. Ada sosok makhluk manis yang menemaniku untuk melihat matahari yang berganti shift dengan bulan.

Aku membencimu, karena kamu yang membuatku jatuh cinta.
Aku membenci senyummu, karena senyummu yang membuatku tak mampu menutup mata
Aku membenci caramu tertawa, karena tawamu membuatku tak bisa melupakanmu
Aku benci caramu menyapaku karena itu membuatku tak mampu berkata-kata padamu

Aku sangat membencimu ! Karena kamu yang membuatku jatuh cinta padamu namun dirimu tak pernah menyadarinya.

Entah sampai kapan aku harus seperti ini, menatap matahari terbenam tanpa hadirnya sosokmu.
Aku masih menunggunya, hadir kembali saat matahari terbenam.
Memelukku dan berkata "aku takkan pergi lagi"

Mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan

Karya : Altha Swita Abrianto di 9:03 PM 0 komentar
























Selasa, 04 Januari 2011

Menulis bukan hanya sekedar hobi

Karya : Altha Swita Abrianto di 11:35 PM 0 komentar
Postingan kedua di tengah malam menuju tanggal 5 January 2011

Beberapa temen gue punya blog, mereka membuat gue terinspirasi bahwa blog bukan hanya sekedar cerita sehari-hari yang lucu dan berkesan.
Blog juga jadi tempat dimana kita meluangkan waktu sejenak untuk meluapkan ide-ide menulis.

Bagi gue menulis itu bukan hanya sekedar menulis atau hobi, tapi menulis adalah sarana yang pas buat kita untuk membuat suatu imajinasi yang kita gatau bakal kita luapin ke siapa.
Karena ga semua orang menyukai imajinasi.
Dalam menulis kadang membuat imajinasi kita makin muncul, itulah sebabnya kenapa gue lebih suka menulis sebuah cerpen cinta.
Karena saat menulisnya gue punya imajinasi dengan si tokoh pria, dimana gue bisa menjadi seorang wanita yang menginginkan pria seperti di dalam tokoh yang gue ceritain.

Gue akui menulis itu butuh waktu, butuh mood dan imajinasi yang pas supaya cerita yang kita sampein ke orang itu pas dan kena di hati.
Itu makanya gue selalu nyari-nyari inspirasi buat cerpen gue, gue akuin gue orangnya moody. Terlalu cepet berubah mood dan kadang waktu bikin sebuah cerpen, gue butuh waktu berhari-hari buat nyeleseinnya.
Emang ga gampang, ga semudah yang di bayangin.

Tapi, itulah keindahan dari sebuah tulisan.
Ga sembarangan dan ga main-main.

Buat seseorang yang bisanya menghina tulisan orang lain, pikirin dulu deh karena belum tentu kita bisa bikin tulisan sebagus dia :D

Selamat tengah malam :)

Postingan pertama di tahun yang masih baru :D

Karya : Altha Swita Abrianto di 11:12 PM 0 komentar
Happy New Year :D
Diakhir tahun 2010 kemarin banyak resolusi-resolusi yang di ucapkan semua orang, semuanya meminta kebaikan dan kelancaran dalam hidupnya.
Begitu juga gue, namun gue membiarkan Tuhan mengatur jalannya kehidupan gue :D

Di postingan pertama gue ini, gue ga pengen bercerita tentang kehidupan gue di 2010
Ga penting juga sih hahaha

Saat melakukan aktifitas di sore hari tadi sambil memikirkan nasib gue yang gak seberuntung oranglain.
Mendadak gue mendapatkan suatu hal yang membuat gue berpikir ulang tentang kehidupan yang ga adil.
Mungkin gue 1 dari sekian orang yang menganggap Tuhan itu ga adil, walaupun sebenarnya jauh di hati gue yang dalem kaya sumur ini gue yakin seyakin-yakinnya kalo Tuhan itu Maha Adil.
Mungkin guenya aja yang kurang bersyukur :D

Kata-kata tersebut bikin gue melamun sejenak, memikirkan hal yang dalam dan membuat gue yakin bahwa inilah isi hati gue yang dalam itu :D

Tuhan itu adil
Dia menciptakan tangis di tengah tawa
Menciptakan duka di tengah bahagia 
Menciptakan sakit di tengah sehat 
Menciptakan Mati di tengah hidup 
Dan Dia juga menciptakan sakit hati diantara banyaknya pencinta

Setuju ga sih sama kata-kata itu?
Kalo gue sih, setuju. Setuju banget malah.
Jarang-jarang kan kita bisa berpikir kaya gitu?

Hidup itu yang punya adalah Tuhan, kita ga berhak memilih waktu kapan kita mati atau kapan kita mendapat jodoh.
Tuhan punya rencana, dimana rencana-rencana itu adalah hal terbaik untuk kita tinggal gimana kita mengubah takdir kita dan memperbaiki diri kita.
Inilah hidup, persoalan-persoalan itu akan selalu dateng.
Menerpa dan masuk ke dalam relung jiwa kita.

Dan yang gue selalu pikirkan adalah "TUHAN ITU MAHA ADIL DAN SAMPAI KAPANPUN AKAN TETAP ADIL"
Copy Paste hukumannya di penjara 5 tahun lho :). Diberdayakan oleh Blogger.
 

A L T R I S E S I L V E R Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting