Kamis, 01 September 2011

Neomu Yeoppo Part 2

Diposting oleh Altha Swita Abrianto di 11:04 PM
“Annyeong, sedang apa kau disini?” Tanya Kyuhyun saat aku sedang makan di kantin “annyeong” jawabku singkat, sambil terus melahap rotiku, dia melihatku sekilas “kau kenapa?” tanyanya, aku menggeleng tanpa melihat ke arahnya sambil terus makan. Dia melihat arah lain lalu mendesah. “Sarangheyo” katanya samar-samar, aku menoleh “mwo? Kau berkata apa barusan?” tanyaku.

Dia melihatku “sarangheyo” ulangnya masih sedikit berbisik “mwo? Coba katakan lebih keras, aku tidak mendengarmu” kataku lagi “SARANGHEYO!!” Teriaknya hingga semua mata di kantin menatap kami, aku diam. Memandangnya tanpa berkutik dan member jawaban “kau sudah mendengarnya kan? Sekarang jawablah”. Aku tidak mengerti apa maksudnya, apa yang harus aku jawab, dia kan Cuma mengatakan aku mencintaimu. Aku menatapnya keheranan lalu dengan cueknya aku kembali makan.

“Aishh” desisnya melihat kelakuanku “Choi Soo Ki, Sarangheyo! Be my girl, please” ucapnya lagi agak keras dan kami kembali menjadi tontonan banyak orang, aku melihat kearahnya “kau gila ya, mengatakan hal seperti itu didepan orang banyak” kataku agak kesal, jujur saja hatiku sekarang berdetak lebih cepat makanya aku pura-pura marah agar rasa Maluku tertutupi.



“Sekarang jawablah, kau sudah tau kan pertanyaanku?” katanya penasaran. Aku menatap matanya mencoba mencari ketulusan hatinya “aku tidak mau menjawabnya disini” kataku cuek “wae? Katakanlah disini biar semua orang tau” jawabnya “Aniyo, aku tidak mau”. Dia mendesis lagi “kau ini menyebalkan ya?”.

Kami diam beberapa saat, semua mata di kantin masih memperhatikan kami “jangan perhatikan kami seperti itu, urus saja urusan kalian sendiri!” teriakku yang merasa risih di perhatikan oranglain, sekilas aku melihat Kyuhyun tersenyum walaupun aku tau dia gelisah menunggu jawabanku “kau mencintaiku? Jinjja?” tanyaku padanya, Kyuhyun mengangguk pasti.

“Wae? Mengapa bisa?” Tanyaku.

Dia mengangkat bahu “aku sendiri tidak mengerti, sejak pertama kali masuk kelas aku sudah memperhatikanmu dan entah kenapa aku ingin sekali dekat denganmu” jawabnya. Aku mengangguk sambil terus makan lalu aku menoleh kearahnya yang masih memandangku “aahh jangan melihatku seperti itu, kau kan tau aku orangnya gampang sekali salah tingkah” kataku polos, dia mengangguk tapi tidak memalingkan wajahnya.

“Bagaimana aku harus menjawab kalau kau memandangiku terus” kataku lagi “jadi jawabanmu apa?” Tanya Kyuhyun, aku menyuruhnya mendekatkan telinganya agar aku bisa membisikkan sesuatu di telinganya “na do sarangheyo, I love you chagiya” bisikku, lalu aku menjauh dan memandang sisi lain agar Kyuhyun tidak melihat wajahku yang memerah, aku tidak tau apa yang sedang ia lakukan sekarang apa hanya tersenyum atau jingkrak-jingkrak kegirangan. Entahlah yang pasti sekarang aku ingin merasakan rasanya jatuh cinta.

**

Aku sekarang berada di kamar Gikwang, tadi sore dia mengajakku untuk belajar bersama namun suasana daritadi sangat canggung sampai akhirnya Gikwang membuka suara “aku tau kalau akhirnya akan seperti ini” katanya tiba-tiba “akhirnya apa?” tanyaku tak mengerti, dia diam lagi, dia hanya memandang buku tulisnya yang masih kosong.

“Ternyata perasaanmu cepat berubah ya, aku tidak menyangka baru semalam kau mengatakan kau belum menyukainya tapi sekarang hubunganmu dengannya telah menjadi special” katanya lagi, akhirnya aku mengerti apa yang dia katakan “aku juga tidak mengerti kenapa, dia memang berbeda dari yang lain” kataku.

“Berbeda? Apanya yang berbeda? Apa bedanya denganku? Dia lebih baik dariku?” tanyanya bertubi-tubi, aku memandangnya yang kelihatannya sangat marah “kau ini kenapa? Jelas kau itu lebih baik dibanding siapapun, aku sangat mengenalmu Gikwang” kataku. Gikwang memalingkan wajahnya “kalau aku lebih baik dari dia kenapa kau tidak memilihku?” tanyanya nanar.

Aku mendekat “apa maksudmu?”.

Dia menatapku, memandang mataku, mencoba mencari sebuah jawaban “kau bilang kau tau bagaimana aku kan? Kenapa kau tidak memilih aku dan malah bersama Kyuhyun? Orang yang baru kau kenal tidak lebih Dari sebulan? Kau tau bagaimana perasaanku padamu? Belasan tahun aku menahan perasaan ini padamu, kenapa kau tidak mengerti juga Echa!!” teriaknya. Aku masih memandangnya, dia menunduk, tak lagi memandangku. Aku mendengar isak tangisnya. Aku masih diam tak mengerti maksud pembicaraannya.

“Aku mencintaimu Soo Ki, sangat mencintaimu bahkan sebelum kau mengenal Kyuhyun aku sudah mencintaimu” katanya, aku tersentak mendengar pengakuannya “kau… mencintaiku?” tanyaku tak percaya, dia mengangguk “tolong katakan kalau kau juga mencintaiku Soo Ki, katakan kau lebih mencintaiku daripada Kyuhyun, katakana Soo Ki!” teriaknya lagi, aku mengangkat wajahnya “aku menyayangimu Gikwang, aku menyayangimu tapi tidak mencintaimu”.

Dia memalingkan wajahnya “kalau begitu, keluarlah Cha, aku ingin sendirian” pintanya, aku masih belum mau beranjak, aku masih menatapnya yang menangis “keluarnya” perintahnya lagi “mianhe.. mianhe Gikwang” sesalku, dia menggeleng “keluar” pintanya, aku beranjak lalu keluar dari kamarnya.

**

Hampir 2 minggu aku dan Gikwang tidak saling menyapa, dia menjadi dingin dan tidak bersahabat, aku seperti tidak mengenal Gikwang sekarang. Hubunganku dengan Kyuhyun baik-baik saja, aku tau banyak yang tidak suka dengan hubungan kami dan mencoba menghancurkannya namun Kyuhyun selalu berkata padaku untuk selalu mempercayainya. Yah selama dia tidak melakukan hal yang membuatku sakit aku tidak akan marah padanya.

Saat pelajaran usai, aku berkemas di lokerku namun aku menemukan sebuah amplop putih, tertulis namaku di depannya lalu aku membukanya, betapa terkejutnya aku saat melihat isinya. Kyuhyun dan Victoria… sedang berciuman. Badanku langsung lemas, aku tidak bisa melakukan apa-apa. Aku menutup lokerku dan berjalan gontai keluar sekolah.

Dari jauh aku mendengar suara Kyuhyun memanggilku namun aku pura-pura tidak mendengarnya. Aku berjalan makin cepat dan mencoba menghindarinya, aku tidak ingin melihat mukanya itu. Namun kaki Kyuhyun lebih panjang sehingga dia bisa mengejarku “kau ini tidak mendengarku ya? Daritadi aku memanggilmu” katanya ngos-ngosan. Aku menatapnya “untuk apa mencariku?” tanyaku sinis.

Dia bengong melihat reaksiku “kau ini kenapa? Jelas saja aku ingin mengantarmu pulang” katanya lagi “tidak perlu, aku bisa pulang sendiri” kataku sambil berlalu di depannya, dia mencengkram tanganku “pulang bersamaku” paksanya, aku mencoba melepaskan cengkramannya. Sakit rasanya. Tanpa sadar airmataku mengalir “lepaskan Kyu, aku ingin sendiri” kataku. Kyuhyun heran menatapku yang menangis dan akhirnya dia melepaskanku.

Aku berlari menjauhi sekolah dengan tangisku yang pecah, aku mendengar suara Gikwang dari kejauhan tapi aku tidak mau kembali, aku tidak mau bertemu Kyuhyun.

**

*Gikwang POV*
Aku melihat Soo Ki dan Kyuhyun sedang bertengkar, Kyuhyun mencengkram lengan Soo Ki, aku melihatnya menangis. Saat Kyuhyun melepas tangan Soo Ki, aku menghampiri Kyuhyun.

“Apa yang telah kau lakukan padanya? Kenapa kau membuatnya menangis?” tanyaku kesal “mana aku tau, aku hanya ingin mengajaknya pulang tapi dia tidak mau” jawabnya sinis “kalau dia bilang tidak mau jangan kau paksa, kau ini pacarnya tapi tidak tau harus melakukan apa” kataku lebih sinis.

“Aku akan mengejarnya” kata Kyuhyun.

“Biar aku saja” jawabku. “Aku pacarnya”.

“Tapi, aku sahabatnya” kataku lagi.

**

Aku menangis di taman komplek rumahku. Dulu aku dan Gikwang senang bermain disini. Aku mendengar ada langkah kaki mendekat kearahku. Aku tau itu Gikwang, hanya dia yang tau dimana aku saat aku sedih. Dia duduk disampingku lalu merangkulku “jangan menangis lagi, jangan menangis untuk laki-laki yang menyakitimu seperti tadi” katanya.

Aku menggeleng “aku bukan menangis karena itu, aku menangis untuk hal lain” kataku terisak. Dia memandangku “apa itu?” tanyanya. Aku mengeluarkan amplop yang aku temukan di lokerku, dia mengambilnya lalu membukanya. Wajahnya berubah menjadi merah karena kesal “dia…” Gikwang menggantungkan kalimatnya lalu menatapku lagi “kau dengar Cha, aku tidak akan memaafkan perbuatannya ini padamu” katanya. Gikwang memelukku dan tangisku pecah di pelukannya.

**

Aku, Kyuhyun dan Gikwang masih terengah-engah. Gikwang yang masih emosi mencari Kyuhyun di rumahnya dan menyeretnya kesebuah gudang kosong. Dia menghajar Kyuhyun dengan brutal, Kyuhyun yang tidak tau masalahnya ikut tersulut emosinya dan memukul Gikwang. Mereka terlibat perkelahian hebat. Aku mencoba melerainya, hingga tanpa sengaja Gikwang juga memukulku.

Melihat hidungku yang berdarah akhirnya mereka menghentikan perkelahian itu. Wajah mereka babak belur. “Kenapa harus berkelahi sih! Kalian seperti anak kecil tau!” teriakku kesal karena hidungku juga menjadi korbannya “kau mau melihatku diam saja melihatmu menangisi laki-laki yang mempermainkan perasaanmu?” Tanya Gikwang. “Apa maksudmu? Aku mencintainya tulus!” elak Kyuhyun. Gikwang mencibir Kyuhyun.

“Aku saja tidak tau alasan mengapa kau memukulku seperti tadi, ayo cepat minta maaf” perintah Kyuhyun. Gikwang menggeleng “tidak mau, aku tidak salah memukulmu” katanya lagi. “Aish kalian ini!” kataku kesal, aku memalingkan wajah ke Kyuhyun “kau… menghinatiku, kau bilang aku harus percaya padamu, tapi kau sendiri yang membuatku tidak percaya padamu” kataku sambil menunjuk-nunjuknya.

Aku melempar amplop itu, lalu dia melihatnya, bukannya merasa bersalah dia malah tertawa “kenapa kau tertawa? Kau pikir lucu? Kau tau, kau telah menyakiti sahabatku” kata Gikwang. Dia menggeleng “kalian ini bodoh atau terlalu bodoh sih? Aku tidak menciumnya, kalau aku menciumnya wajahku tidak semiring ini” jelas Kyuhyun, Gikwang merampas fotonya/ dan memperhatikannya.

“Lalu apa yang kau lakukan dengan posisi seperti ini?” tanyanya “ada serangga di rambutnya, aku hanya ingin membuangnya” jelasnya lagi. Gikwang menyerahkan foto itu padaku. Aku memperhatikannya dengan seksama, aahh ternyata benar, mereka tidak berciuman. Aku dan Gikwang bertatapan. Kami merasa bersalah padanya. “Aku tidak akan marah padamu Cha” katanya padaku lalu dia menatap Gikwang “tapi kau harus minta maaf padaku!” bentaknya.

Gikwang dengan santainya mengajakku untuk pulang tanpa mengucapkan maaf, Kyuhyun kesal dengan sikap Gikwang namun dia hanya mencibir dari kejauhan. “Mianhe!” teriak Gikwang.

**

Aku memeluk Gikwang untuk terakhir kalinya, aku menangis dipelukannya sekarang. Dia akan melanjutkan sekolahnya ke London, meninggalkanku dengan si Evil Kyuhyun yang sedikit menyebalkan. “Kalau sedang liburan, kembalilah, kita bermain bersama lagi” bujukku manja, dia mengacak-acak rambutku “Ne, tunggu aku kembali ya” katanya sambil tersenyum.

Dia melihat Kyuhyun lalu menghampirinya “kau, kalau kau sampai menyakiti sahabatku seperti kejadian tempo hari, aku akan kembali kesini lalu menghajarmu hingga mati” ancamnya. Kyuhyun tertawa “aniyo, tidak akan” jawab Kyuhyun lalu mereka saling berpelukan. Tidak sanggup sih jauh dari Gikwang karena aku telah terbiasa bersamanya, namun aku harus melepaskannya sekarang.

Dia berjalan menjauhi kami lalu melambaikan tangannya, kemudian dia berteriak “CHOI SOO KI, SARANGHEYO!!” katanya lalu berlari sambil tertawa. Kyuhyun yang mendengar hal itu mencoba mengejarnya namun ia telah masuk ke dalam antrian check in. Aku hanya tertawa melihat Kyuhyun kesal pada Gikwang. Lalu dia kembali padaku “katakan padaku kau tidak mencintainya” katanya, aku tersenyum “aku hanya menyayanginya sebagai kakakku sendiri” kataku. Kyuhyun tersenyum lalu kami berjalan pulang meninggalkan airport.

0 komentar on "Neomu Yeoppo Part 2"

Posting Komentar

Kamis, 01 September 2011

Neomu Yeoppo Part 2

Karya : Altha Swita Abrianto di 11:04 PM
“Annyeong, sedang apa kau disini?” Tanya Kyuhyun saat aku sedang makan di kantin “annyeong” jawabku singkat, sambil terus melahap rotiku, dia melihatku sekilas “kau kenapa?” tanyanya, aku menggeleng tanpa melihat ke arahnya sambil terus makan. Dia melihat arah lain lalu mendesah. “Sarangheyo” katanya samar-samar, aku menoleh “mwo? Kau berkata apa barusan?” tanyaku.

Dia melihatku “sarangheyo” ulangnya masih sedikit berbisik “mwo? Coba katakan lebih keras, aku tidak mendengarmu” kataku lagi “SARANGHEYO!!” Teriaknya hingga semua mata di kantin menatap kami, aku diam. Memandangnya tanpa berkutik dan member jawaban “kau sudah mendengarnya kan? Sekarang jawablah”. Aku tidak mengerti apa maksudnya, apa yang harus aku jawab, dia kan Cuma mengatakan aku mencintaimu. Aku menatapnya keheranan lalu dengan cueknya aku kembali makan.

“Aishh” desisnya melihat kelakuanku “Choi Soo Ki, Sarangheyo! Be my girl, please” ucapnya lagi agak keras dan kami kembali menjadi tontonan banyak orang, aku melihat kearahnya “kau gila ya, mengatakan hal seperti itu didepan orang banyak” kataku agak kesal, jujur saja hatiku sekarang berdetak lebih cepat makanya aku pura-pura marah agar rasa Maluku tertutupi.



“Sekarang jawablah, kau sudah tau kan pertanyaanku?” katanya penasaran. Aku menatap matanya mencoba mencari ketulusan hatinya “aku tidak mau menjawabnya disini” kataku cuek “wae? Katakanlah disini biar semua orang tau” jawabnya “Aniyo, aku tidak mau”. Dia mendesis lagi “kau ini menyebalkan ya?”.

Kami diam beberapa saat, semua mata di kantin masih memperhatikan kami “jangan perhatikan kami seperti itu, urus saja urusan kalian sendiri!” teriakku yang merasa risih di perhatikan oranglain, sekilas aku melihat Kyuhyun tersenyum walaupun aku tau dia gelisah menunggu jawabanku “kau mencintaiku? Jinjja?” tanyaku padanya, Kyuhyun mengangguk pasti.

“Wae? Mengapa bisa?” Tanyaku.

Dia mengangkat bahu “aku sendiri tidak mengerti, sejak pertama kali masuk kelas aku sudah memperhatikanmu dan entah kenapa aku ingin sekali dekat denganmu” jawabnya. Aku mengangguk sambil terus makan lalu aku menoleh kearahnya yang masih memandangku “aahh jangan melihatku seperti itu, kau kan tau aku orangnya gampang sekali salah tingkah” kataku polos, dia mengangguk tapi tidak memalingkan wajahnya.

“Bagaimana aku harus menjawab kalau kau memandangiku terus” kataku lagi “jadi jawabanmu apa?” Tanya Kyuhyun, aku menyuruhnya mendekatkan telinganya agar aku bisa membisikkan sesuatu di telinganya “na do sarangheyo, I love you chagiya” bisikku, lalu aku menjauh dan memandang sisi lain agar Kyuhyun tidak melihat wajahku yang memerah, aku tidak tau apa yang sedang ia lakukan sekarang apa hanya tersenyum atau jingkrak-jingkrak kegirangan. Entahlah yang pasti sekarang aku ingin merasakan rasanya jatuh cinta.

**

Aku sekarang berada di kamar Gikwang, tadi sore dia mengajakku untuk belajar bersama namun suasana daritadi sangat canggung sampai akhirnya Gikwang membuka suara “aku tau kalau akhirnya akan seperti ini” katanya tiba-tiba “akhirnya apa?” tanyaku tak mengerti, dia diam lagi, dia hanya memandang buku tulisnya yang masih kosong.

“Ternyata perasaanmu cepat berubah ya, aku tidak menyangka baru semalam kau mengatakan kau belum menyukainya tapi sekarang hubunganmu dengannya telah menjadi special” katanya lagi, akhirnya aku mengerti apa yang dia katakan “aku juga tidak mengerti kenapa, dia memang berbeda dari yang lain” kataku.

“Berbeda? Apanya yang berbeda? Apa bedanya denganku? Dia lebih baik dariku?” tanyanya bertubi-tubi, aku memandangnya yang kelihatannya sangat marah “kau ini kenapa? Jelas kau itu lebih baik dibanding siapapun, aku sangat mengenalmu Gikwang” kataku. Gikwang memalingkan wajahnya “kalau aku lebih baik dari dia kenapa kau tidak memilihku?” tanyanya nanar.

Aku mendekat “apa maksudmu?”.

Dia menatapku, memandang mataku, mencoba mencari sebuah jawaban “kau bilang kau tau bagaimana aku kan? Kenapa kau tidak memilih aku dan malah bersama Kyuhyun? Orang yang baru kau kenal tidak lebih Dari sebulan? Kau tau bagaimana perasaanku padamu? Belasan tahun aku menahan perasaan ini padamu, kenapa kau tidak mengerti juga Echa!!” teriaknya. Aku masih memandangnya, dia menunduk, tak lagi memandangku. Aku mendengar isak tangisnya. Aku masih diam tak mengerti maksud pembicaraannya.

“Aku mencintaimu Soo Ki, sangat mencintaimu bahkan sebelum kau mengenal Kyuhyun aku sudah mencintaimu” katanya, aku tersentak mendengar pengakuannya “kau… mencintaiku?” tanyaku tak percaya, dia mengangguk “tolong katakan kalau kau juga mencintaiku Soo Ki, katakan kau lebih mencintaiku daripada Kyuhyun, katakana Soo Ki!” teriaknya lagi, aku mengangkat wajahnya “aku menyayangimu Gikwang, aku menyayangimu tapi tidak mencintaimu”.

Dia memalingkan wajahnya “kalau begitu, keluarlah Cha, aku ingin sendirian” pintanya, aku masih belum mau beranjak, aku masih menatapnya yang menangis “keluarnya” perintahnya lagi “mianhe.. mianhe Gikwang” sesalku, dia menggeleng “keluar” pintanya, aku beranjak lalu keluar dari kamarnya.

**

Hampir 2 minggu aku dan Gikwang tidak saling menyapa, dia menjadi dingin dan tidak bersahabat, aku seperti tidak mengenal Gikwang sekarang. Hubunganku dengan Kyuhyun baik-baik saja, aku tau banyak yang tidak suka dengan hubungan kami dan mencoba menghancurkannya namun Kyuhyun selalu berkata padaku untuk selalu mempercayainya. Yah selama dia tidak melakukan hal yang membuatku sakit aku tidak akan marah padanya.

Saat pelajaran usai, aku berkemas di lokerku namun aku menemukan sebuah amplop putih, tertulis namaku di depannya lalu aku membukanya, betapa terkejutnya aku saat melihat isinya. Kyuhyun dan Victoria… sedang berciuman. Badanku langsung lemas, aku tidak bisa melakukan apa-apa. Aku menutup lokerku dan berjalan gontai keluar sekolah.

Dari jauh aku mendengar suara Kyuhyun memanggilku namun aku pura-pura tidak mendengarnya. Aku berjalan makin cepat dan mencoba menghindarinya, aku tidak ingin melihat mukanya itu. Namun kaki Kyuhyun lebih panjang sehingga dia bisa mengejarku “kau ini tidak mendengarku ya? Daritadi aku memanggilmu” katanya ngos-ngosan. Aku menatapnya “untuk apa mencariku?” tanyaku sinis.

Dia bengong melihat reaksiku “kau ini kenapa? Jelas saja aku ingin mengantarmu pulang” katanya lagi “tidak perlu, aku bisa pulang sendiri” kataku sambil berlalu di depannya, dia mencengkram tanganku “pulang bersamaku” paksanya, aku mencoba melepaskan cengkramannya. Sakit rasanya. Tanpa sadar airmataku mengalir “lepaskan Kyu, aku ingin sendiri” kataku. Kyuhyun heran menatapku yang menangis dan akhirnya dia melepaskanku.

Aku berlari menjauhi sekolah dengan tangisku yang pecah, aku mendengar suara Gikwang dari kejauhan tapi aku tidak mau kembali, aku tidak mau bertemu Kyuhyun.

**

*Gikwang POV*
Aku melihat Soo Ki dan Kyuhyun sedang bertengkar, Kyuhyun mencengkram lengan Soo Ki, aku melihatnya menangis. Saat Kyuhyun melepas tangan Soo Ki, aku menghampiri Kyuhyun.

“Apa yang telah kau lakukan padanya? Kenapa kau membuatnya menangis?” tanyaku kesal “mana aku tau, aku hanya ingin mengajaknya pulang tapi dia tidak mau” jawabnya sinis “kalau dia bilang tidak mau jangan kau paksa, kau ini pacarnya tapi tidak tau harus melakukan apa” kataku lebih sinis.

“Aku akan mengejarnya” kata Kyuhyun.

“Biar aku saja” jawabku. “Aku pacarnya”.

“Tapi, aku sahabatnya” kataku lagi.

**

Aku menangis di taman komplek rumahku. Dulu aku dan Gikwang senang bermain disini. Aku mendengar ada langkah kaki mendekat kearahku. Aku tau itu Gikwang, hanya dia yang tau dimana aku saat aku sedih. Dia duduk disampingku lalu merangkulku “jangan menangis lagi, jangan menangis untuk laki-laki yang menyakitimu seperti tadi” katanya.

Aku menggeleng “aku bukan menangis karena itu, aku menangis untuk hal lain” kataku terisak. Dia memandangku “apa itu?” tanyanya. Aku mengeluarkan amplop yang aku temukan di lokerku, dia mengambilnya lalu membukanya. Wajahnya berubah menjadi merah karena kesal “dia…” Gikwang menggantungkan kalimatnya lalu menatapku lagi “kau dengar Cha, aku tidak akan memaafkan perbuatannya ini padamu” katanya. Gikwang memelukku dan tangisku pecah di pelukannya.

**

Aku, Kyuhyun dan Gikwang masih terengah-engah. Gikwang yang masih emosi mencari Kyuhyun di rumahnya dan menyeretnya kesebuah gudang kosong. Dia menghajar Kyuhyun dengan brutal, Kyuhyun yang tidak tau masalahnya ikut tersulut emosinya dan memukul Gikwang. Mereka terlibat perkelahian hebat. Aku mencoba melerainya, hingga tanpa sengaja Gikwang juga memukulku.

Melihat hidungku yang berdarah akhirnya mereka menghentikan perkelahian itu. Wajah mereka babak belur. “Kenapa harus berkelahi sih! Kalian seperti anak kecil tau!” teriakku kesal karena hidungku juga menjadi korbannya “kau mau melihatku diam saja melihatmu menangisi laki-laki yang mempermainkan perasaanmu?” Tanya Gikwang. “Apa maksudmu? Aku mencintainya tulus!” elak Kyuhyun. Gikwang mencibir Kyuhyun.

“Aku saja tidak tau alasan mengapa kau memukulku seperti tadi, ayo cepat minta maaf” perintah Kyuhyun. Gikwang menggeleng “tidak mau, aku tidak salah memukulmu” katanya lagi. “Aish kalian ini!” kataku kesal, aku memalingkan wajah ke Kyuhyun “kau… menghinatiku, kau bilang aku harus percaya padamu, tapi kau sendiri yang membuatku tidak percaya padamu” kataku sambil menunjuk-nunjuknya.

Aku melempar amplop itu, lalu dia melihatnya, bukannya merasa bersalah dia malah tertawa “kenapa kau tertawa? Kau pikir lucu? Kau tau, kau telah menyakiti sahabatku” kata Gikwang. Dia menggeleng “kalian ini bodoh atau terlalu bodoh sih? Aku tidak menciumnya, kalau aku menciumnya wajahku tidak semiring ini” jelas Kyuhyun, Gikwang merampas fotonya/ dan memperhatikannya.

“Lalu apa yang kau lakukan dengan posisi seperti ini?” tanyanya “ada serangga di rambutnya, aku hanya ingin membuangnya” jelasnya lagi. Gikwang menyerahkan foto itu padaku. Aku memperhatikannya dengan seksama, aahh ternyata benar, mereka tidak berciuman. Aku dan Gikwang bertatapan. Kami merasa bersalah padanya. “Aku tidak akan marah padamu Cha” katanya padaku lalu dia menatap Gikwang “tapi kau harus minta maaf padaku!” bentaknya.

Gikwang dengan santainya mengajakku untuk pulang tanpa mengucapkan maaf, Kyuhyun kesal dengan sikap Gikwang namun dia hanya mencibir dari kejauhan. “Mianhe!” teriak Gikwang.

**

Aku memeluk Gikwang untuk terakhir kalinya, aku menangis dipelukannya sekarang. Dia akan melanjutkan sekolahnya ke London, meninggalkanku dengan si Evil Kyuhyun yang sedikit menyebalkan. “Kalau sedang liburan, kembalilah, kita bermain bersama lagi” bujukku manja, dia mengacak-acak rambutku “Ne, tunggu aku kembali ya” katanya sambil tersenyum.

Dia melihat Kyuhyun lalu menghampirinya “kau, kalau kau sampai menyakiti sahabatku seperti kejadian tempo hari, aku akan kembali kesini lalu menghajarmu hingga mati” ancamnya. Kyuhyun tertawa “aniyo, tidak akan” jawab Kyuhyun lalu mereka saling berpelukan. Tidak sanggup sih jauh dari Gikwang karena aku telah terbiasa bersamanya, namun aku harus melepaskannya sekarang.

Dia berjalan menjauhi kami lalu melambaikan tangannya, kemudian dia berteriak “CHOI SOO KI, SARANGHEYO!!” katanya lalu berlari sambil tertawa. Kyuhyun yang mendengar hal itu mencoba mengejarnya namun ia telah masuk ke dalam antrian check in. Aku hanya tertawa melihat Kyuhyun kesal pada Gikwang. Lalu dia kembali padaku “katakan padaku kau tidak mencintainya” katanya, aku tersenyum “aku hanya menyayanginya sebagai kakakku sendiri” kataku. Kyuhyun tersenyum lalu kami berjalan pulang meninggalkan airport.

0 komentar:

Posting Komentar

Copy Paste hukumannya di penjara 5 tahun lho :). Diberdayakan oleh Blogger.
 

A L T R I S E S I L V E R Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting