Sabtu, 13 Agustus 2011

Lovely Way -Part 1-

Diposting oleh Altha Swita Abrianto di 7:57 PM
Nama koreanya Lee HyeSung, aku suka tawanya yang khas, berbeda dengan perempuan lain di Entertainment ini. Selama ini mungkin dia tidak tau kalau aku memandanginya karena aku hanya mampu memandanginya dari jauh, bukannya takut tapi aku tidak mau terburu-buru.

**

“Annyeonghaseyo, Chika imnida” katanya memperkenalkan diri didepan juri audisi. Chika adalah WNI yang jauh-jauh datang ke Korea hanya untuk audisi SM Entertainment, bahasa Koreanya fasih dan dia tidak canggung untuk menampilkan bakatnya. Dia menari dengan lincah mengikuti irama music yang di putar di ruangan tersebut. Para juri saling bertatapan dan melontarkan komentarnya secara berbisik lalu mereka memberikan penilaiannya/

Seminggu setelah audisi itu Chika menanti hasil audisinya, dia tegang, bagaimana tidak yang mengikuti audisi itu rata-rata memiliki tarian dan suara yang bagus. Dia berharap-harap cemas saat membuka emailnya. Tak sampai sedetik ia berteriak “KYAAAAA~! AKU LOLOS AUDISI!!!!”teriaknya, tidak peduli ini sudah malam atau tidak yang pasti saat ini dia sangat senang/

**



Aku masih memperhatikan Lee HyeSung yang sedang berlatih menari di ruangan kaca, aku memandanginya dengan serius sampai aku tidak menyadari bahwa Sooyoung berada di sampingku dan ikut memperhatikan HyeSung “Oppa, apa yang kau lakukan disini?” tanyanya mengejutkanku, aku menoleh. “Sejak kapan kau berada disitu?”tanyaku “sejak Oppa memperhatikan HyeSung daritadi” jawabnya.

“Aku tidak memperhatikan HyeSung, aku Cuma tak sengaja lewat saja” kataku berbohong, Sooyoung hanya mengangguk lalu masuk kedalam ruangan kaca. Aku buru-buru pergi agar HyeSung tidak melihatku. Aku kembali ke tempat aku dan member lain berkumpul namun pikiranku tetap saja melayang memikirkan HyeSung.

Akhirnya aku kembali keruangan latihan, sayup aku mendengar suara music. Hyesungkah yang masih latihan? Aku memandang jam, sudah hampir tengah malam kenapa dia tidak pulang? Tanyaku dalam hati lalu aku mencoba mengintip. Ternyata benar itu HyeSung, dia masih lincah memainkan badannya mengikuti irama dan aku perhatikan dia menutup matanya. Untuk apa dia menutup matanya?.

Aku ingin masuk dan menemaninya namun aku memutuskan untuk tidak melakukannya karena aku tau aku belum siap untuk menyapanya.

**

2 tahun berlalu, aku dan Super Junior comeback dengan lagu sorry-sorry. Dan yang aku dengan HyeSung dan girlbandnya akan segera debut tahun ini, aku penasaran bagaimana mereka debut. HyeSung masih tetap berlatih keras, dia sepertinya betul-betul berjuang untuk debutnya ini.

Kali ini aku membulatkan tekad untuk mendekatinya, aku menuju keruang latihan karena aku tau sekarang dia pasti sedang berlatih keras. Dugaanku tepat, dia sedang menari sambil menutup matanya. Aku masuk keruang latihan lalu mematikan tape. Dia langsung berhenti dan menengok “siapa yang berani…” katanya terputus saat melihatku yang berada didekat tape.

Dia berubah jadi sopan “annyeong Hankyung oppa, mianhe, aku tidak tau kalau itu kau” katanya canggung, aku mendekatinya “aniyo, kau rajin sekali jam segini masih ada diruangan ini?” tanyaku “Oppa mau pakai? Kalau begitu aku akan berkemas” katanya, lalu dia seperti bergegas merapikan barangnya.

“Kita latihan bersama” kataku, dia menoleh “mwo?”

Aku mengangguk “kita latihan bersama” ulangku, dia tidak jadi membereskan barangnya lalu menghidupkan tape dan menghampiriku “kali ini jangan menutup matamu, perhatikan aku” kataku, dia hanya mengangguk. Aku mulai menggerakkan badanku, kulihat dia mengikuti gerakanku dengan gampangnya padahal yang aku praktekkan ini gerakan yang amat rumit, dalam hati aku memujinya.

**

Kami duduk dilantai karena kelelahan menari. Keringatku mengucur, aku memberikannya sebotol air dingin yang aku ambil dari dapur tadi. Dia menenggaknya hingga air didalam botol itu hampir habis. Aku memandangnya “mwo? Kau haus?” tanyaku tak percaya “Ne oppa, sejak tadi aku belum ada minum” jawabnya dengan suara lemas.

“Mianhe, aku tadi memintamu untuk berlatih bersamaku” kataku sedikit menyesal, dia menggeleng “aniyo oppa, aku senang menemanimu seperti ini” katanya, aku memandangnya “jinjja?” tanyaku dengan wajah meledek, dia melihatku lalu tertawa “oppa, jangan melihatku seperti itu” katanya sambil tertawa. Aku ikut tertawa melihatnya yang ceria seperti ini.

“Kau sebentar lagi akan debut kan?” tanyaku, dia mengangguk semangat “Ne oppa, akhirnya mimpiku terwujud juga” katanya senang. Kami terdiam untuk beberapa saat lalu “Oppa, apa kau tidak merindukan keluargamu di Cina?” tanyanya, aku berpikir cukup lama namun dia terus menunggu jawabanku “jawablah Oppa” katanya tidak sabar.

Aku mengangguk “aku jelas merindukan mereka, hanya beberapa kali saja aku bisa mengunjungi mereka itupun bisa dihitung dengan jari berapa hari aku menginap disana” kataku sedih, dia menunduk “lalu bagaimana denganmu?” tanyaku, aku tau perantauannya sama jauhnya sepertiku. Indonesia. Dia mengangguk “aku bahkan sudah 2 tahun tidak bertemu oemma-ku, sedih” katanya sedih.

Aku menatapnya, aku sangat mengerti apa yang dia rasakan. Tidak mudah sebenarnya bagi kami melakukan debut di Negara tetangga. Setelah berbincang agak lama, kami berdua akhirnya memutuskan untuk kembali ke asrama. Aku bertanggung jawab mengantarnya pulang karena aku yang membuat waktunya terbuang dengan menemaniku latihan tadi. Sebelum pulang dia mengatakan hal yang tidak aku duga.

“Hankyung Oppa, kau tau? Sebelum aku audisi di SM aku telah mengidolakanmu” katanya lalu buru-buru masuk ke asramanya. Aku tersenyum tidak percaya, kalau ia benar-benar mengidolakanku setidaknya aku mudah untuk mendekatinya.

**

Tak sampai 3 bulan, HyeSung melakukan debutnya dengan 3 gadis Korea yang sama enerjiknya dengannya. Tak susah bagi mereka untuk mengibarkan namanya, dalam waktu beberapa minggu saja lagunya sudah menyaingi seniornya di SM dan Entertainment lainnya. Yang aku baca dari internet banyak netizen yang menyukai kulit hitam manis HyeSung yang terlihat eksotis. Jangankan mereka, aku saja tergila-gila padanya.

Malam ini, aku tau group HyeSung sedang tidak melakukan promo dan aku yakin HyeSung berada di dalam ruang latihan sekarang. Aku menghampirinya yang sedang menari. Aku suka tariannya, tulus dari hati. Aku mematikan lagi tape-nya, dia berhenti lalu membuka matanya “Oppa” katanya senang saat melihatku.

Dia menghampiriku lalu kami mengobrol bersama “bagaimana rasanya debut?” tanyaku berbasa-basi, dia garuk-garuk kepala “aku senang Oppa, setidaknya usahaku selama 2 tahun tidak sia-sia dan banyak orang yang menyukaiku padahal dibandingkan member yang lain kulitku ini lebih gelap” katanya merendah “aniyo, justru para netizen menyukai kulitmu mereka beranggapan kau ini manis bukan cantik” kataku memujinya.

Dia terlihat kaget “jinjja?” tanyanya senang, aku mengangguk “aniyo, Oppa pasti salah baca” katanya tidak ingin besar kepala “aku tidak pernah berbohong, untuk apa, kau memang manis, aku saja menyukaimu” kataku keceplosan. Dia menatapku, aku yang sudah mengucapkan kalimat itu hanya tersenyum memandangnya, sudah ketahuan lebih baik aku ungkapkan saja sekarang. Tekadku.

Karena aku diam saja, HyeSung berjalan menuju tape lalu menyalakannya dan melanjutkan latihannya. Aku hanya menatapnya dari belakang, saat melakukan gerakan memutar tiba-tiba dia oleng aku dengan sigap menangkapnya agar ia tidak jatuh ke lantai. Tak kusangka ternyata aku juga harus terpeleset dan kami jatuh bersama dan aku tepat berada di atasnya.

Kami berdua saling memandang, diam dan tak mencoba untuk bangun. Keadaannya sebenarnya memungkinkan aku untuk mencium bibirnya namun kami hanya mematung dan saling pandang. Karena keadaan yang canggung itu, tiba-tiba saja HyeSung menyuruhku bangun. Kami berdua terduduk dengan keadaan canggung satu sama lain.

**

*Author POV*

Pintu asrama Super Junior diketuk seseorang, Heechul yang berada di ruang tengah buru-buru membuka pintu. HyeSung sedang berdiri disana sambil membawa sebuah kotak yang entah apa isinya. “Annyeong haseyo Heechul Oppa, HyeSung Imnida” katanya memperkenalkan diri. “Aku sudah tau, kenapa kesini?” tanyanya.

“Apa Hankyung Oppa ada? Aku ingin memberikan sesuatu untuknya” kata HyeSung. Heechul masuk tanpa member HyeSung ijin masuk “Hankyung, HyeSung mencarimu” kata Heechul saat menghampiri Hankyung yang sedang membantu Ryeowook memasak di dapur. Mendengar nama HyeSung dia langsung berlari kepintu masuk “Anyyeong” sapanya. HyeSung tersenyum lalu memberikan kotak itu pada Hankyung.

“Apa ini?” Tanya Hankyung “coklat” jawab HyeSung “coklat putih?” Tanya Heechul dari belakang punggung Hankyung dan mengagetkan keduanya, HyeSung menggeleng. Heechul langsung tak semangat lagi “Gomawo HyeSung, aku akan memakannya nanti” kata Hankyung “Ne Oppa, selamat mencoba, coklat itu aku yang membuatnya” kata HyeSung sebelum pergi. Hankyung dan Heechul masuk kedalam setelah HyeSung menghilang dari hadapannya.

“Coba buka” kata Heechul penasaran “aniyoo, kau kan tidak suka coklat” kata Hankyung menolak “lagi pula ini buatan HyeSung untukku, kau tidak boleh memakannya” tambah Hankyung lagi, Heechul mencibirnya lalu melakukan aktifitasnya yang sempat tertunda tadi.

Hankyung membantu Ryeowook memasak di dapur lagi. Dia terlihat gembira setelah mendapat coklat dari HyeSung. Ryeowook yang melihat Hyungnya senang itu hanya bisa terheran-heran dan mengurungkan niat untuk menanyakannya.

**

Hankyung sedang menikmati coklat dari HyeSung saat Heechul masuk kekamar mereka. Heechul yang merasa iri dengan Hankyung langsung mengganggu Hankyung. “kau tidak mau berbagi denganku?” tanyanya, Hankyung menggeleng “kalau begitu aku akan mengambilnya dengan paksa” kata Heechul, ia langsung mengambil sepotong coklat saat Hankyung sedang mengunyah.

Sebelum Hankyung mengambil kembali coklat itu, Heechul memakan coklat itu “Hai, sudah kubilang kau tidak boleh memakannya” kata Hankyung kesal “kenapa kau pelit padaku padahal aku selalu berbagi denganmu” kata Heechul tidak mau kalah “kalau yang lain kita boleh berbagi tapi untuk yang satu ini jangan” kata Hankyung mengamankan coklatnya “wae?” Tanya Heechul.

“Ini coklat buatan kekasihku, aku tidak boleh ikut memakannya” kata Hankyung. Heechul terkejut dengan jawaban Hankyung “kekasihmu? HyeSung kekasihmu?” Tanya Heechul, Hankyung mengangguk “kenapa kau tidak memberi tahuku?” Tanya Heechul lagi “Mianhe, aku tidak bermaksud menyembunyikannya aku belum siap mengatakannya pada siapapun”

Heechul mengangguk, ia terlihat sedih mendengar sahabatnya itu mempunyai kekasih. Bukan karena Hankyung tidak memberi tahunya tapi karena kekasih Hankyung adalah wanita yang ia cintai juga.

**

Heechul saat ini sedang keluar asrama, entah kemana, dia tidak mengatakannya padaku. Aku ingin menghubungi Heechul dan menanyakan keberadaannya namun ternyata ponselnya tertinggal dikamarnya.

Sudah selarut ini, dia kemana? Pikirku. Lalu aku iseng membuka ponselnya dan melihat-lihat isinya walaupun itu tidak sopan tapi aku penasaran karena selama ini Heechul seperti menyembunyikan sesuatu di ponselnya. Aku terkejut saat melihat galeri fotonya. Banyak foto HyeSung disana, apa ini yang disembunyikan Heechul dariku? Apa dia menyukai HyeSung? Terdengar suara Heechul diluar, dia telah pulang. Aku buru-buru meletakkan kembali ponselnya lalu pura-pura tidak terjadi apa-apa saat ia masuk kamar kami.

“Kau kemana saja? Aku menghubungimu tapi ponsel saja kau tidak bawa” kataku kesal saat ia menutup pintu. “Aku hanya berjalan-jalan saja, bosan” katanya singkat lalu membuka komputernya. Aku memperhatikannya, beberapa hari terakhir saat dia mengetahui aku menjadi kekasih HyeSung dia menjadi sedikit dingin walaupun tidak secara langsung dia tunjukkan padaku. Kalau saja aku tidak menjadikan HyeSung kekasihku dia pasti tidak akan sedingin ini padaku.

**

Beberapa bulan kemudian, Hankyung berniat hengkang dari Super Junior dan memilih jalan untuk solo karir di negaranya sendiri. HyeSung yang mendengar kabar tersebut langsung menghampiri Hankyung yang sedang berlatih sendiri di ruang latihan “Chagi!!” teriaknya saat HyeSung membuka pintu. Hankyung menoleh “wae?” tanyanya heran.

HyeSyung dengan wajah marah menghampirinya “katakana padaku kalau kau tidak akan melakukan hal bodoh itu” katanya, Hankyung tau maksud perkataan HyeSung, dia memandang HyeSung “Mianhe, aku tidak bisa lagi berada disini, terlalu berat bagiku melakukan sesuatu yang tidak aku suka” katanya, HyeSung mulai menangis “apa? Apa yang tidak kau suka disini Oppa?” tanyanya dengan isak. Hankyung diam, lalu dia memeluk HyeSung “aku tidak suka perlakuan mereka padaku HyeSung, aku bukan robot aku juga punya hati, Mianhe, aku harus pergi meninggalkanmu” katanya.

Heechul yang berada di luar mendengarkan percakapan mereka dengan hati miris. Dia bingung harus bagaimana lagi menahan kepergian Hankyung, dia tidak mampu mendengar tangis HyeSung yang tidak rela ditinggal Hankyung.

To be Continue

0 komentar on "Lovely Way -Part 1-"

Posting Komentar

Sabtu, 13 Agustus 2011

Lovely Way -Part 1-

Karya : Altha Swita Abrianto di 7:57 PM
Nama koreanya Lee HyeSung, aku suka tawanya yang khas, berbeda dengan perempuan lain di Entertainment ini. Selama ini mungkin dia tidak tau kalau aku memandanginya karena aku hanya mampu memandanginya dari jauh, bukannya takut tapi aku tidak mau terburu-buru.

**

“Annyeonghaseyo, Chika imnida” katanya memperkenalkan diri didepan juri audisi. Chika adalah WNI yang jauh-jauh datang ke Korea hanya untuk audisi SM Entertainment, bahasa Koreanya fasih dan dia tidak canggung untuk menampilkan bakatnya. Dia menari dengan lincah mengikuti irama music yang di putar di ruangan tersebut. Para juri saling bertatapan dan melontarkan komentarnya secara berbisik lalu mereka memberikan penilaiannya/

Seminggu setelah audisi itu Chika menanti hasil audisinya, dia tegang, bagaimana tidak yang mengikuti audisi itu rata-rata memiliki tarian dan suara yang bagus. Dia berharap-harap cemas saat membuka emailnya. Tak sampai sedetik ia berteriak “KYAAAAA~! AKU LOLOS AUDISI!!!!”teriaknya, tidak peduli ini sudah malam atau tidak yang pasti saat ini dia sangat senang/

**



Aku masih memperhatikan Lee HyeSung yang sedang berlatih menari di ruangan kaca, aku memandanginya dengan serius sampai aku tidak menyadari bahwa Sooyoung berada di sampingku dan ikut memperhatikan HyeSung “Oppa, apa yang kau lakukan disini?” tanyanya mengejutkanku, aku menoleh. “Sejak kapan kau berada disitu?”tanyaku “sejak Oppa memperhatikan HyeSung daritadi” jawabnya.

“Aku tidak memperhatikan HyeSung, aku Cuma tak sengaja lewat saja” kataku berbohong, Sooyoung hanya mengangguk lalu masuk kedalam ruangan kaca. Aku buru-buru pergi agar HyeSung tidak melihatku. Aku kembali ke tempat aku dan member lain berkumpul namun pikiranku tetap saja melayang memikirkan HyeSung.

Akhirnya aku kembali keruangan latihan, sayup aku mendengar suara music. Hyesungkah yang masih latihan? Aku memandang jam, sudah hampir tengah malam kenapa dia tidak pulang? Tanyaku dalam hati lalu aku mencoba mengintip. Ternyata benar itu HyeSung, dia masih lincah memainkan badannya mengikuti irama dan aku perhatikan dia menutup matanya. Untuk apa dia menutup matanya?.

Aku ingin masuk dan menemaninya namun aku memutuskan untuk tidak melakukannya karena aku tau aku belum siap untuk menyapanya.

**

2 tahun berlalu, aku dan Super Junior comeback dengan lagu sorry-sorry. Dan yang aku dengan HyeSung dan girlbandnya akan segera debut tahun ini, aku penasaran bagaimana mereka debut. HyeSung masih tetap berlatih keras, dia sepertinya betul-betul berjuang untuk debutnya ini.

Kali ini aku membulatkan tekad untuk mendekatinya, aku menuju keruang latihan karena aku tau sekarang dia pasti sedang berlatih keras. Dugaanku tepat, dia sedang menari sambil menutup matanya. Aku masuk keruang latihan lalu mematikan tape. Dia langsung berhenti dan menengok “siapa yang berani…” katanya terputus saat melihatku yang berada didekat tape.

Dia berubah jadi sopan “annyeong Hankyung oppa, mianhe, aku tidak tau kalau itu kau” katanya canggung, aku mendekatinya “aniyo, kau rajin sekali jam segini masih ada diruangan ini?” tanyaku “Oppa mau pakai? Kalau begitu aku akan berkemas” katanya, lalu dia seperti bergegas merapikan barangnya.

“Kita latihan bersama” kataku, dia menoleh “mwo?”

Aku mengangguk “kita latihan bersama” ulangku, dia tidak jadi membereskan barangnya lalu menghidupkan tape dan menghampiriku “kali ini jangan menutup matamu, perhatikan aku” kataku, dia hanya mengangguk. Aku mulai menggerakkan badanku, kulihat dia mengikuti gerakanku dengan gampangnya padahal yang aku praktekkan ini gerakan yang amat rumit, dalam hati aku memujinya.

**

Kami duduk dilantai karena kelelahan menari. Keringatku mengucur, aku memberikannya sebotol air dingin yang aku ambil dari dapur tadi. Dia menenggaknya hingga air didalam botol itu hampir habis. Aku memandangnya “mwo? Kau haus?” tanyaku tak percaya “Ne oppa, sejak tadi aku belum ada minum” jawabnya dengan suara lemas.

“Mianhe, aku tadi memintamu untuk berlatih bersamaku” kataku sedikit menyesal, dia menggeleng “aniyo oppa, aku senang menemanimu seperti ini” katanya, aku memandangnya “jinjja?” tanyaku dengan wajah meledek, dia melihatku lalu tertawa “oppa, jangan melihatku seperti itu” katanya sambil tertawa. Aku ikut tertawa melihatnya yang ceria seperti ini.

“Kau sebentar lagi akan debut kan?” tanyaku, dia mengangguk semangat “Ne oppa, akhirnya mimpiku terwujud juga” katanya senang. Kami terdiam untuk beberapa saat lalu “Oppa, apa kau tidak merindukan keluargamu di Cina?” tanyanya, aku berpikir cukup lama namun dia terus menunggu jawabanku “jawablah Oppa” katanya tidak sabar.

Aku mengangguk “aku jelas merindukan mereka, hanya beberapa kali saja aku bisa mengunjungi mereka itupun bisa dihitung dengan jari berapa hari aku menginap disana” kataku sedih, dia menunduk “lalu bagaimana denganmu?” tanyaku, aku tau perantauannya sama jauhnya sepertiku. Indonesia. Dia mengangguk “aku bahkan sudah 2 tahun tidak bertemu oemma-ku, sedih” katanya sedih.

Aku menatapnya, aku sangat mengerti apa yang dia rasakan. Tidak mudah sebenarnya bagi kami melakukan debut di Negara tetangga. Setelah berbincang agak lama, kami berdua akhirnya memutuskan untuk kembali ke asrama. Aku bertanggung jawab mengantarnya pulang karena aku yang membuat waktunya terbuang dengan menemaniku latihan tadi. Sebelum pulang dia mengatakan hal yang tidak aku duga.

“Hankyung Oppa, kau tau? Sebelum aku audisi di SM aku telah mengidolakanmu” katanya lalu buru-buru masuk ke asramanya. Aku tersenyum tidak percaya, kalau ia benar-benar mengidolakanku setidaknya aku mudah untuk mendekatinya.

**

Tak sampai 3 bulan, HyeSung melakukan debutnya dengan 3 gadis Korea yang sama enerjiknya dengannya. Tak susah bagi mereka untuk mengibarkan namanya, dalam waktu beberapa minggu saja lagunya sudah menyaingi seniornya di SM dan Entertainment lainnya. Yang aku baca dari internet banyak netizen yang menyukai kulit hitam manis HyeSung yang terlihat eksotis. Jangankan mereka, aku saja tergila-gila padanya.

Malam ini, aku tau group HyeSung sedang tidak melakukan promo dan aku yakin HyeSung berada di dalam ruang latihan sekarang. Aku menghampirinya yang sedang menari. Aku suka tariannya, tulus dari hati. Aku mematikan lagi tape-nya, dia berhenti lalu membuka matanya “Oppa” katanya senang saat melihatku.

Dia menghampiriku lalu kami mengobrol bersama “bagaimana rasanya debut?” tanyaku berbasa-basi, dia garuk-garuk kepala “aku senang Oppa, setidaknya usahaku selama 2 tahun tidak sia-sia dan banyak orang yang menyukaiku padahal dibandingkan member yang lain kulitku ini lebih gelap” katanya merendah “aniyo, justru para netizen menyukai kulitmu mereka beranggapan kau ini manis bukan cantik” kataku memujinya.

Dia terlihat kaget “jinjja?” tanyanya senang, aku mengangguk “aniyo, Oppa pasti salah baca” katanya tidak ingin besar kepala “aku tidak pernah berbohong, untuk apa, kau memang manis, aku saja menyukaimu” kataku keceplosan. Dia menatapku, aku yang sudah mengucapkan kalimat itu hanya tersenyum memandangnya, sudah ketahuan lebih baik aku ungkapkan saja sekarang. Tekadku.

Karena aku diam saja, HyeSung berjalan menuju tape lalu menyalakannya dan melanjutkan latihannya. Aku hanya menatapnya dari belakang, saat melakukan gerakan memutar tiba-tiba dia oleng aku dengan sigap menangkapnya agar ia tidak jatuh ke lantai. Tak kusangka ternyata aku juga harus terpeleset dan kami jatuh bersama dan aku tepat berada di atasnya.

Kami berdua saling memandang, diam dan tak mencoba untuk bangun. Keadaannya sebenarnya memungkinkan aku untuk mencium bibirnya namun kami hanya mematung dan saling pandang. Karena keadaan yang canggung itu, tiba-tiba saja HyeSung menyuruhku bangun. Kami berdua terduduk dengan keadaan canggung satu sama lain.

**

*Author POV*

Pintu asrama Super Junior diketuk seseorang, Heechul yang berada di ruang tengah buru-buru membuka pintu. HyeSung sedang berdiri disana sambil membawa sebuah kotak yang entah apa isinya. “Annyeong haseyo Heechul Oppa, HyeSung Imnida” katanya memperkenalkan diri. “Aku sudah tau, kenapa kesini?” tanyanya.

“Apa Hankyung Oppa ada? Aku ingin memberikan sesuatu untuknya” kata HyeSung. Heechul masuk tanpa member HyeSung ijin masuk “Hankyung, HyeSung mencarimu” kata Heechul saat menghampiri Hankyung yang sedang membantu Ryeowook memasak di dapur. Mendengar nama HyeSung dia langsung berlari kepintu masuk “Anyyeong” sapanya. HyeSung tersenyum lalu memberikan kotak itu pada Hankyung.

“Apa ini?” Tanya Hankyung “coklat” jawab HyeSung “coklat putih?” Tanya Heechul dari belakang punggung Hankyung dan mengagetkan keduanya, HyeSung menggeleng. Heechul langsung tak semangat lagi “Gomawo HyeSung, aku akan memakannya nanti” kata Hankyung “Ne Oppa, selamat mencoba, coklat itu aku yang membuatnya” kata HyeSung sebelum pergi. Hankyung dan Heechul masuk kedalam setelah HyeSung menghilang dari hadapannya.

“Coba buka” kata Heechul penasaran “aniyoo, kau kan tidak suka coklat” kata Hankyung menolak “lagi pula ini buatan HyeSung untukku, kau tidak boleh memakannya” tambah Hankyung lagi, Heechul mencibirnya lalu melakukan aktifitasnya yang sempat tertunda tadi.

Hankyung membantu Ryeowook memasak di dapur lagi. Dia terlihat gembira setelah mendapat coklat dari HyeSung. Ryeowook yang melihat Hyungnya senang itu hanya bisa terheran-heran dan mengurungkan niat untuk menanyakannya.

**

Hankyung sedang menikmati coklat dari HyeSung saat Heechul masuk kekamar mereka. Heechul yang merasa iri dengan Hankyung langsung mengganggu Hankyung. “kau tidak mau berbagi denganku?” tanyanya, Hankyung menggeleng “kalau begitu aku akan mengambilnya dengan paksa” kata Heechul, ia langsung mengambil sepotong coklat saat Hankyung sedang mengunyah.

Sebelum Hankyung mengambil kembali coklat itu, Heechul memakan coklat itu “Hai, sudah kubilang kau tidak boleh memakannya” kata Hankyung kesal “kenapa kau pelit padaku padahal aku selalu berbagi denganmu” kata Heechul tidak mau kalah “kalau yang lain kita boleh berbagi tapi untuk yang satu ini jangan” kata Hankyung mengamankan coklatnya “wae?” Tanya Heechul.

“Ini coklat buatan kekasihku, aku tidak boleh ikut memakannya” kata Hankyung. Heechul terkejut dengan jawaban Hankyung “kekasihmu? HyeSung kekasihmu?” Tanya Heechul, Hankyung mengangguk “kenapa kau tidak memberi tahuku?” Tanya Heechul lagi “Mianhe, aku tidak bermaksud menyembunyikannya aku belum siap mengatakannya pada siapapun”

Heechul mengangguk, ia terlihat sedih mendengar sahabatnya itu mempunyai kekasih. Bukan karena Hankyung tidak memberi tahunya tapi karena kekasih Hankyung adalah wanita yang ia cintai juga.

**

Heechul saat ini sedang keluar asrama, entah kemana, dia tidak mengatakannya padaku. Aku ingin menghubungi Heechul dan menanyakan keberadaannya namun ternyata ponselnya tertinggal dikamarnya.

Sudah selarut ini, dia kemana? Pikirku. Lalu aku iseng membuka ponselnya dan melihat-lihat isinya walaupun itu tidak sopan tapi aku penasaran karena selama ini Heechul seperti menyembunyikan sesuatu di ponselnya. Aku terkejut saat melihat galeri fotonya. Banyak foto HyeSung disana, apa ini yang disembunyikan Heechul dariku? Apa dia menyukai HyeSung? Terdengar suara Heechul diluar, dia telah pulang. Aku buru-buru meletakkan kembali ponselnya lalu pura-pura tidak terjadi apa-apa saat ia masuk kamar kami.

“Kau kemana saja? Aku menghubungimu tapi ponsel saja kau tidak bawa” kataku kesal saat ia menutup pintu. “Aku hanya berjalan-jalan saja, bosan” katanya singkat lalu membuka komputernya. Aku memperhatikannya, beberapa hari terakhir saat dia mengetahui aku menjadi kekasih HyeSung dia menjadi sedikit dingin walaupun tidak secara langsung dia tunjukkan padaku. Kalau saja aku tidak menjadikan HyeSung kekasihku dia pasti tidak akan sedingin ini padaku.

**

Beberapa bulan kemudian, Hankyung berniat hengkang dari Super Junior dan memilih jalan untuk solo karir di negaranya sendiri. HyeSung yang mendengar kabar tersebut langsung menghampiri Hankyung yang sedang berlatih sendiri di ruang latihan “Chagi!!” teriaknya saat HyeSung membuka pintu. Hankyung menoleh “wae?” tanyanya heran.

HyeSyung dengan wajah marah menghampirinya “katakana padaku kalau kau tidak akan melakukan hal bodoh itu” katanya, Hankyung tau maksud perkataan HyeSung, dia memandang HyeSung “Mianhe, aku tidak bisa lagi berada disini, terlalu berat bagiku melakukan sesuatu yang tidak aku suka” katanya, HyeSung mulai menangis “apa? Apa yang tidak kau suka disini Oppa?” tanyanya dengan isak. Hankyung diam, lalu dia memeluk HyeSung “aku tidak suka perlakuan mereka padaku HyeSung, aku bukan robot aku juga punya hati, Mianhe, aku harus pergi meninggalkanmu” katanya.

Heechul yang berada di luar mendengarkan percakapan mereka dengan hati miris. Dia bingung harus bagaimana lagi menahan kepergian Hankyung, dia tidak mampu mendengar tangis HyeSung yang tidak rela ditinggal Hankyung.

To be Continue

0 komentar:

Posting Komentar

Copy Paste hukumannya di penjara 5 tahun lho :). Diberdayakan oleh Blogger.
 

A L T R I S E S I L V E R Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting