Selasa, 18 Oktober 2011

Lovely Way -Part 3-

Diposting oleh Altha Swita Abrianto di 2:53 PM
HyeSung menunggu dengan sabar kehadiran Heechul, ia memandang sekelilingnya dan berpikir kenapa Heechul memilih tempat biasa dirinya dan Hankyung duduk. Dia memandang lurus kedepan, saat seseorang menutup matanya dari belakang. “Heechul Oppa” tebaknya, orang itu melepas tangannya dan duduk di depan HyeSung “bagaimana kau tau?” Tanya Heechul.

“Aku disini karena janji akan bertemu denganmu, tentu saja aku tau” katanya, Heechul tersenyum.

“Kenapa kau tidak berdandan, kan sudah kubilang, berdandanlah” kata Heechul setelah memperhatikan penampilan HyeSung. Sebenarnya ia sudah berdandan namun Heechul hanya ingin mengejeknya “apa kau bilang? Aku sudah cantik seperti ini kau masih bilang aku belum berdandan?” Tanya HyeSung kesal, Heechul makin tertawa melihat HyeSung kesal seperti itu.

“Untuk apa kita kesini? Jelaskan padaku?” Tanya HyeSung langsung ke intinya “pesanlah makanan dulu, aku lapar”. Heechul memanggil pelayan lalu memesan makanan untuknya dan HyeSung, HyeSung tidak diberikan kesempatan untuk memesan makanan yang ia mau “kalau sampai aku tidak menyukai makanan itu, aku hajar kau” kata HyeSung.

“Sekali-sekali berbicaralah formal denganku, kau ini menyebalkan sekali” kata Heechul kesal. Tak lama pesanan mereka datang, HyeSung menatap makanannya sedangkan Heechul memakan makanannya dengan lahap. ‘Bagaimana dia tau makanan kesukaanku, Cuma Hankyung yang tau’ batinnya. “Makanlah, jangan dipandangi” kata Heechul. HyeSung memakannya namun tidak menikmatinya.

Setelah makan, Heechul mengajaknya pergi ke suatu tempat “kau belum menjawab pertanyaanku tadi” kata HyeSung “aku akan menjawabnya nanti”.

Mereka sampai di taman bermain Seoul yang sudah hampir sepi. HyeSung hanya mengikut Heechul memasuk taman bermain itu padahal dia tau sebentar lagi taman bermain itu akan tutup. Heechul menuju wahana bianglala, dia membisikkan sesuatu pada petugas lalu memberinya sejumlah uang. Lalu dia naik, HyeSung yang masih termenung ditempatnya melihat Heechul memberi kode untuknya agar naik.

HyeSung duduk didepannya “duduk disampingku” katanya, HyeSung menolaknya. Heechul yang tidak sabar langsung menarik tangan HyeSung hingga dia sekarang duduk bersebelahan dengan Heechul. Bianglala bergerak perlahan namun Heechul masih belum menjawab pertanyaan HyeSung “sampai kapan kau akan diam dan tidak member jawaban?” Tanya HyeSung kesal. “Aku hanya ingin hari ini adalah hari terakhirmu mengingat Hankyung” jawab Heechul.



HyeSung terkejut “sudah terlalu lama kau memikirkan seseorang yang jauh darimu” lanjut Heechul “kenapa? Kenapa aku harus melupakannya?’ Tanya HyeSung. “Kau sudah tau kan kalau Hankyung telah menikah, dia juga sekarang bukan milikmu lagi” kata Heechul, HyeSung menangis “aku tau, tapi kenapa dia tidak memberi tahuku? Kenapa dia menikah tanpa member hubungan yang pasti padaku?”.

Heechul tidak menjawab, bianglala masih terus berputar perlahan “maka dari itu, dia bukanlah seseorang yang baik untukmu, lupakanlah dia HyeSung” kata Heechul, HyeSung masih menangis. Didalam pikirannya berputar memori saat bersama Hankyung. “Aku bingung bagaimana perasaanku saat aku tau kau menjadi kekasih Hankyung, satu sisi aku senang sahabat baikku mendapatkan gadis impiannya tapi disisi lain aku sedih karena aku harus kehilangan gadis yang aku cintai juga” jelas Heechul.

HyeSung memandangnya “kau benar mencintaiku?” Tanya Hyesung, Heechul menatap HyeSung lalu memalingkan wajahnya “aku berikan kau satu malam untuk mengenang Hankyung, kalau kau mau menangis, menangislah selagi aku masih kuat melihatnya namun aku mau besok kau tidak mengingatnya lagi” tambah Heechul. HyeSung masih menatap Heechul “kau bilang kau tidak suka melihatku menangis?”.

“Malam ini, kau harus mengakhiri kesedihanmu, baik itu tentang Hankyung ataupun yang lainnya. Mulai besok kau tidak boleh menangis lagi” kata Heechul. “Oppa!!” HyeSung langsung memeluk Heechul. Heechul terkejut dengan pelukan tiba-tiba itu, HyeSung menangis dipelukannya. Sampai bianglala itu harusnya HyeSung menceritakan banyak hal tentang Hankyung namun tanpa sadar dia lebih banyak menceritakan hal saat bersama Heechul. Heechul hanya tersenyum tanpa memotong cerita HyeSung.

Setelah selesai, mereka berjalan pulang. Jalan-jalan tampak sepi karena sudah hampir pukul 11 malam. HyeSung yang tidak memakai baju hangat merasa kedinginan. Heechul langsung merangkulnya. Heechul sadar kalau daritadi mereka diikuti fans, dia berhenti dan menoleh kebelakang “sedang apa yang kalian lakukan jam segini?” Tanya Heechul pada 3 orang gadis yang mengikutinya. “Oppa, kau sedang bersama siapa?” Tanya salah satu dari mereka.

HyeSung langsung berbalik dan menyapa mereka “Annyeonghaseyo”. Mereka terkejut “HyeSung Onnie”. HyeSung hanya tersenyum serba salah “Oppa, apa kalian sedang kencan?”. Heechul mengangguk “ne, kami sedang pacaran dan sebentar lagi akan menikah” jawabnya asal lalu pergi. Ketiganya terkejut lalu memandang HyeSung, HyeSung tersenyum dan akhirnya mengejar Heechul “Oppa, apa yang kau katakan pada mereka? Kalau jadi gosip bagaimana?” Tanya HyeSung. “Biarkan saja, aku malah berharap itu terjadi”.

“Kau harus bertanggung jawab kalau ada gosip nanti” kata HyeSung lagi.

**

“Oppa!!!!! Buka pintu kamarmu!!!” teriak HyeSung didepan kamar Heechul. Leeteuk dan member lainnya menutup telinga mereka “HyeSung, pelan-pelan, kalau aku menjadi tuli bagaimana?” Tanya Leeteuk.

HyeSung memandang Leeteuk “Oppa, aku tidak akan berteriak begini kalau adikmu tidak berkata macam-macam pada fansnya” kata HyeSung lalu dia mengetuk pintu kamar Heechul lagi. Pintu terbuka, Heechul dengan wajah kusut melihat HyeSung sebal “waeyo? Kau tau kan aku baru tidur jam berapa” sungut Heechul.

“Ini!! Kau baca sendiri!” kata HyeSung sambil menyerahkan sebuah tabloid “HEECHUL SUPER JUNIOR AKAN MENIKAH DENGAN HYESUNG CHOCOBALL” matanya langsung terbelalak lalu dia menatap HyeSung “lalu kenapa? Memang kita akan menikah kan?” Tanya Heechul santai, HyeSung dan member Super Junior terkejut “sejak kapan kau melamarku?” Tanya HyeSung “Kau akan benar-benar menikah Hyung?” Tanya Eunhyuk pada Heechul, ia mengangguk.

HyeSung berniat pergi dari asrama mereka namun ia teringat sesuatu yang ia bawa. Ia menyerah kotak berisi coklat putih pada Heechul lalu pergi keluar. Heechul membuka kotak tersebut lalu tersenyum, “kau benar-benar akan menikah?” Tanya Leeteuk “Ne” jawab Heechul singkat, Leeteuk langsung lemas “Hyung, sepertinya akan ada yang mendahuluimu lagi” ejek Eunhyuk, Leeteuk langsung menjitak kepala dongsaengnya tersebut.

“Leeteuk-sshi, Eunhyuk-sshi bisa bantu aku?” Tanya Heechul. Eunhyuk dan Leeteuk saling berpandangan.


HyeSung menunggu Heechul disebuah taman, hampir setengah jam ia menunggu namun lelaki itu belum datang. Saat bosan merasuki tubuhnya, HyeSung mendengar sayup-sayup suara Euhyuk dan Leeteuk yang sedang bernyanyi. Suaranya berasal dari belakang tubuhnya, ia menoleh dan benar saja ada Leeteuk dan Eunhyuk disana.

Mereka menyanyikan lagu ‘Marry U’ dihadapan HyeSung tak lama Heechul muncul dengan membawa bucket bunga dan berjalan kearahnya. HyeSung tidak bisa menahan senyumnya, Heechul memberikan bunga itu padanya lalu berkata “kau minta dilamar kan? Menikahlah denganku HyeSung” katanya sambil tersenyum.

HyeSung tersenyum lalu ia menoleh kearah Eunhyuk dan Leeteuk “Eunhyuk oppa, Leeteuk oppa. Bisa kalian hentikan nyanyiannya?” Tanya HyeSung, mereka langsung berhenti bernyanyi “kenapa kau menyuruh mereka berhenti bernyanyi?” Tanya Heechul keheranan.

HyeSung tersenyum “Minggu depan aku akan pulang ke Indonesia, kalau kau benar serius ingin menikahiku, lamarlah aku didepan orangtuaku” tantang HyeSung, Heechul berpikir “baik, kau pikir aku takut?” jawabnya “aku harap kau bisa belajar bahasa Indonesia, karena mereka tidak mengerti bahasa Korea” kata HyeSung lagi yang membuat Heechul sedikit panic.

**

5 tahun kemudian.

“Oemma, Jonghwa bilang dia merindukanmu” kata HyeSung di telepon, Heechul menatapnya sambil membereskan kotak bekal untuk Jonghwa “Oemma, harusnya kata-kata seperti itu kau katakan pada Heechul” kata HyeSung lagi, Heechul menghampirinya “berikan teleponnya”. HyeSung lalu menyerahkan ponselnya pada Heechul.

“Oemma ini menantumu yang tampan itu” kata Heechul dengan lantangnya, HyeSung menatapnya lalu membantu Jonghwa memakai seragam sekolahnya “Oemma, apa itu nenek yang menelpon?” tanyanya polos, HyeSung mengangguk “kapan kita akan mengunjungi nenek dan kakek? Aku merindukan mereka” rengeknya manja. HyeSung menatapnya “secepatnya Jonghwa, kau sudah siap?” Jonghwa mengangguk.

Heechul yang sudah selesai berbicara dengan ibu HyeSung menghampiri mereka “ayo kita berangkat” katanya “kau membicarakan apa dengan Oemma?” Tanya HyeSung penasaran “hanya masalah menantu dan mertua” jawabnya jahil, HyeSung memutar bola matanya.


Heechul dan HyeSung menatap anak mereka yang sedang bermain dengan teman-temannya. “Dia itu sepertimu, selalu tertawa” kata Heechul “dia lebih mirip denganmu, lihat saja betapa egoisnya dia kalau sedang bertengkar dengan teman-temannya” kata HyeSung, Heechul tertawa lalu menatap HyeSung “matanya itu mirip denganmu” kata Heechul lagi, HyeSung menatap Heechul “tapi secara keseluruhan wajahnya itu mirip denganmu, cantik” kata HyeSung lagi.

“PAPAAA!!” teriak seorang anak kecil disamping Jonghwa, HyeSung dan Heechul terkejut lalu menghamiri mereka. Teman-teman Jonghwa hanya menatap mereka berdua “sudah aku bilang kau jangan menggangguku, kenapa kau masih menggangguku” kata Jonghwa ketus “Kim Jonghwa, kau ini kenapa?” Tanya HyeSung “dia mengangguku oemma, aku tidak suka” jawabnya.

Heechul menatap anak laki-laki yang tengah menangis itu, dia sepertinya mirip dengan seseorang yang sudah lama tidak dilihatnya. Seorang pria berlari dari arah belakang lalu menghampiri anak tersebut dan berbicara dengan bahasa Cina, HyeSung yang sedang memarahi Jonghwa tidak menyadari kedatangan orang tersebut “cepat kau minta maaf padanya, kau tidak tega melihatnya menangis seperti itu karenamu?” Tanya HyeSung.

“Minta maaflah Jonghwa, kau ini anak laki-laki bukan?” sahut Heechul, Jonghwa menghampiri anak tersebut lalu mengulurkan tangannya. Saat Jonghwa dan anak tersebut sudah berbaikan, pria yang tadi menoleh kearah Heechul dan Hyesung.

“Hankyung?”

“Hankyung oppa?”

Keduanya terkejut melihat sosok Hankyung dihadapan mereka. Hankyung tersenyum lalu menghampiri mereka “annyeonghaseyo” sapanya, HyeSung menatap Hankyung tidak percaya dan Heechul yang melihat kejadian itu hanya bisa diam dan mencoba berpikir positive.

**

Sejak pulang dari sekolah Jonghwa dan berbincang dengan Hankyung, Heechul diam saja. HyeSung yang cemas menghampirinya yang sedang termenung di halaman rumah. “Chagiya, kau kenapa? Apa yang sedang mengganggu pikiranmu?” Tanya Hyesung. Heechul menggeleng lalu mendesah panjang. HyeSung menatapnya dalam “katakanlah, aku ini istrimu” katanya lagi.

“Kau senang melihat Hankyung?”

HyeSung mengangguk “tentu saja, hampir 8 tahun kan kita tidak bertemu dengannya? Tentu saja aku merasa senang” jawab HyeSung. “Bukan itu maksudku” kata Heechul “lalu apa?”

“Apa kau masih mencintainya? Apa kau mengharapkan sesuatu saat melihatnya hari ini?” Tanya Heechul cemas, HyeSung menatap suaminya. Dia terkejut dengan pertanyaan itu, mereka terdiam cukup lama lalu HyeSung memeluk Heechul dari belakang. Lelaki itu terkejut “kalau aku masih mencintainya untuk apa aku menikah denganmu dan memiliki anak semanis Jonghwa? Aku juga tidak mengharapkan apa-apa darinya, bagiku semua yang kau punya dan Jonghwa punya adalah hartaku jadi kau tidak perlu cemas”.

Heechul tidak bisa menahan senyum di wajahnya, dia berbalik dan memeluk HyeSung erat. “Maaf aku telah bertanya seperti ini” kata Heechul, HyeSung hanya mengangguk.


“Chagiya” panggil HyeSung.

“Hmm”. Heechul kemudian melepas pelukannya dan memandang HyeSung “sepertinya Jonghwa akan mempunyai adik” kata HyeSung polos “oh adik” jawab Heechul tidak peduli sambil tetap memandang HyeSung sampai kemudian “MWO?!”

0 komentar on "Lovely Way -Part 3-"

Posting Komentar

Selasa, 18 Oktober 2011

Lovely Way -Part 3-

Karya : Altha Swita Abrianto di 2:53 PM
HyeSung menunggu dengan sabar kehadiran Heechul, ia memandang sekelilingnya dan berpikir kenapa Heechul memilih tempat biasa dirinya dan Hankyung duduk. Dia memandang lurus kedepan, saat seseorang menutup matanya dari belakang. “Heechul Oppa” tebaknya, orang itu melepas tangannya dan duduk di depan HyeSung “bagaimana kau tau?” Tanya Heechul.

“Aku disini karena janji akan bertemu denganmu, tentu saja aku tau” katanya, Heechul tersenyum.

“Kenapa kau tidak berdandan, kan sudah kubilang, berdandanlah” kata Heechul setelah memperhatikan penampilan HyeSung. Sebenarnya ia sudah berdandan namun Heechul hanya ingin mengejeknya “apa kau bilang? Aku sudah cantik seperti ini kau masih bilang aku belum berdandan?” Tanya HyeSung kesal, Heechul makin tertawa melihat HyeSung kesal seperti itu.

“Untuk apa kita kesini? Jelaskan padaku?” Tanya HyeSung langsung ke intinya “pesanlah makanan dulu, aku lapar”. Heechul memanggil pelayan lalu memesan makanan untuknya dan HyeSung, HyeSung tidak diberikan kesempatan untuk memesan makanan yang ia mau “kalau sampai aku tidak menyukai makanan itu, aku hajar kau” kata HyeSung.

“Sekali-sekali berbicaralah formal denganku, kau ini menyebalkan sekali” kata Heechul kesal. Tak lama pesanan mereka datang, HyeSung menatap makanannya sedangkan Heechul memakan makanannya dengan lahap. ‘Bagaimana dia tau makanan kesukaanku, Cuma Hankyung yang tau’ batinnya. “Makanlah, jangan dipandangi” kata Heechul. HyeSung memakannya namun tidak menikmatinya.

Setelah makan, Heechul mengajaknya pergi ke suatu tempat “kau belum menjawab pertanyaanku tadi” kata HyeSung “aku akan menjawabnya nanti”.

Mereka sampai di taman bermain Seoul yang sudah hampir sepi. HyeSung hanya mengikut Heechul memasuk taman bermain itu padahal dia tau sebentar lagi taman bermain itu akan tutup. Heechul menuju wahana bianglala, dia membisikkan sesuatu pada petugas lalu memberinya sejumlah uang. Lalu dia naik, HyeSung yang masih termenung ditempatnya melihat Heechul memberi kode untuknya agar naik.

HyeSung duduk didepannya “duduk disampingku” katanya, HyeSung menolaknya. Heechul yang tidak sabar langsung menarik tangan HyeSung hingga dia sekarang duduk bersebelahan dengan Heechul. Bianglala bergerak perlahan namun Heechul masih belum menjawab pertanyaan HyeSung “sampai kapan kau akan diam dan tidak member jawaban?” Tanya HyeSung kesal. “Aku hanya ingin hari ini adalah hari terakhirmu mengingat Hankyung” jawab Heechul.



HyeSung terkejut “sudah terlalu lama kau memikirkan seseorang yang jauh darimu” lanjut Heechul “kenapa? Kenapa aku harus melupakannya?’ Tanya HyeSung. “Kau sudah tau kan kalau Hankyung telah menikah, dia juga sekarang bukan milikmu lagi” kata Heechul, HyeSung menangis “aku tau, tapi kenapa dia tidak memberi tahuku? Kenapa dia menikah tanpa member hubungan yang pasti padaku?”.

Heechul tidak menjawab, bianglala masih terus berputar perlahan “maka dari itu, dia bukanlah seseorang yang baik untukmu, lupakanlah dia HyeSung” kata Heechul, HyeSung masih menangis. Didalam pikirannya berputar memori saat bersama Hankyung. “Aku bingung bagaimana perasaanku saat aku tau kau menjadi kekasih Hankyung, satu sisi aku senang sahabat baikku mendapatkan gadis impiannya tapi disisi lain aku sedih karena aku harus kehilangan gadis yang aku cintai juga” jelas Heechul.

HyeSung memandangnya “kau benar mencintaiku?” Tanya Hyesung, Heechul menatap HyeSung lalu memalingkan wajahnya “aku berikan kau satu malam untuk mengenang Hankyung, kalau kau mau menangis, menangislah selagi aku masih kuat melihatnya namun aku mau besok kau tidak mengingatnya lagi” tambah Heechul. HyeSung masih menatap Heechul “kau bilang kau tidak suka melihatku menangis?”.

“Malam ini, kau harus mengakhiri kesedihanmu, baik itu tentang Hankyung ataupun yang lainnya. Mulai besok kau tidak boleh menangis lagi” kata Heechul. “Oppa!!” HyeSung langsung memeluk Heechul. Heechul terkejut dengan pelukan tiba-tiba itu, HyeSung menangis dipelukannya. Sampai bianglala itu harusnya HyeSung menceritakan banyak hal tentang Hankyung namun tanpa sadar dia lebih banyak menceritakan hal saat bersama Heechul. Heechul hanya tersenyum tanpa memotong cerita HyeSung.

Setelah selesai, mereka berjalan pulang. Jalan-jalan tampak sepi karena sudah hampir pukul 11 malam. HyeSung yang tidak memakai baju hangat merasa kedinginan. Heechul langsung merangkulnya. Heechul sadar kalau daritadi mereka diikuti fans, dia berhenti dan menoleh kebelakang “sedang apa yang kalian lakukan jam segini?” Tanya Heechul pada 3 orang gadis yang mengikutinya. “Oppa, kau sedang bersama siapa?” Tanya salah satu dari mereka.

HyeSung langsung berbalik dan menyapa mereka “Annyeonghaseyo”. Mereka terkejut “HyeSung Onnie”. HyeSung hanya tersenyum serba salah “Oppa, apa kalian sedang kencan?”. Heechul mengangguk “ne, kami sedang pacaran dan sebentar lagi akan menikah” jawabnya asal lalu pergi. Ketiganya terkejut lalu memandang HyeSung, HyeSung tersenyum dan akhirnya mengejar Heechul “Oppa, apa yang kau katakan pada mereka? Kalau jadi gosip bagaimana?” Tanya HyeSung. “Biarkan saja, aku malah berharap itu terjadi”.

“Kau harus bertanggung jawab kalau ada gosip nanti” kata HyeSung lagi.

**

“Oppa!!!!! Buka pintu kamarmu!!!” teriak HyeSung didepan kamar Heechul. Leeteuk dan member lainnya menutup telinga mereka “HyeSung, pelan-pelan, kalau aku menjadi tuli bagaimana?” Tanya Leeteuk.

HyeSung memandang Leeteuk “Oppa, aku tidak akan berteriak begini kalau adikmu tidak berkata macam-macam pada fansnya” kata HyeSung lalu dia mengetuk pintu kamar Heechul lagi. Pintu terbuka, Heechul dengan wajah kusut melihat HyeSung sebal “waeyo? Kau tau kan aku baru tidur jam berapa” sungut Heechul.

“Ini!! Kau baca sendiri!” kata HyeSung sambil menyerahkan sebuah tabloid “HEECHUL SUPER JUNIOR AKAN MENIKAH DENGAN HYESUNG CHOCOBALL” matanya langsung terbelalak lalu dia menatap HyeSung “lalu kenapa? Memang kita akan menikah kan?” Tanya Heechul santai, HyeSung dan member Super Junior terkejut “sejak kapan kau melamarku?” Tanya HyeSung “Kau akan benar-benar menikah Hyung?” Tanya Eunhyuk pada Heechul, ia mengangguk.

HyeSung berniat pergi dari asrama mereka namun ia teringat sesuatu yang ia bawa. Ia menyerah kotak berisi coklat putih pada Heechul lalu pergi keluar. Heechul membuka kotak tersebut lalu tersenyum, “kau benar-benar akan menikah?” Tanya Leeteuk “Ne” jawab Heechul singkat, Leeteuk langsung lemas “Hyung, sepertinya akan ada yang mendahuluimu lagi” ejek Eunhyuk, Leeteuk langsung menjitak kepala dongsaengnya tersebut.

“Leeteuk-sshi, Eunhyuk-sshi bisa bantu aku?” Tanya Heechul. Eunhyuk dan Leeteuk saling berpandangan.


HyeSung menunggu Heechul disebuah taman, hampir setengah jam ia menunggu namun lelaki itu belum datang. Saat bosan merasuki tubuhnya, HyeSung mendengar sayup-sayup suara Euhyuk dan Leeteuk yang sedang bernyanyi. Suaranya berasal dari belakang tubuhnya, ia menoleh dan benar saja ada Leeteuk dan Eunhyuk disana.

Mereka menyanyikan lagu ‘Marry U’ dihadapan HyeSung tak lama Heechul muncul dengan membawa bucket bunga dan berjalan kearahnya. HyeSung tidak bisa menahan senyumnya, Heechul memberikan bunga itu padanya lalu berkata “kau minta dilamar kan? Menikahlah denganku HyeSung” katanya sambil tersenyum.

HyeSung tersenyum lalu ia menoleh kearah Eunhyuk dan Leeteuk “Eunhyuk oppa, Leeteuk oppa. Bisa kalian hentikan nyanyiannya?” Tanya HyeSung, mereka langsung berhenti bernyanyi “kenapa kau menyuruh mereka berhenti bernyanyi?” Tanya Heechul keheranan.

HyeSung tersenyum “Minggu depan aku akan pulang ke Indonesia, kalau kau benar serius ingin menikahiku, lamarlah aku didepan orangtuaku” tantang HyeSung, Heechul berpikir “baik, kau pikir aku takut?” jawabnya “aku harap kau bisa belajar bahasa Indonesia, karena mereka tidak mengerti bahasa Korea” kata HyeSung lagi yang membuat Heechul sedikit panic.

**

5 tahun kemudian.

“Oemma, Jonghwa bilang dia merindukanmu” kata HyeSung di telepon, Heechul menatapnya sambil membereskan kotak bekal untuk Jonghwa “Oemma, harusnya kata-kata seperti itu kau katakan pada Heechul” kata HyeSung lagi, Heechul menghampirinya “berikan teleponnya”. HyeSung lalu menyerahkan ponselnya pada Heechul.

“Oemma ini menantumu yang tampan itu” kata Heechul dengan lantangnya, HyeSung menatapnya lalu membantu Jonghwa memakai seragam sekolahnya “Oemma, apa itu nenek yang menelpon?” tanyanya polos, HyeSung mengangguk “kapan kita akan mengunjungi nenek dan kakek? Aku merindukan mereka” rengeknya manja. HyeSung menatapnya “secepatnya Jonghwa, kau sudah siap?” Jonghwa mengangguk.

Heechul yang sudah selesai berbicara dengan ibu HyeSung menghampiri mereka “ayo kita berangkat” katanya “kau membicarakan apa dengan Oemma?” Tanya HyeSung penasaran “hanya masalah menantu dan mertua” jawabnya jahil, HyeSung memutar bola matanya.


Heechul dan HyeSung menatap anak mereka yang sedang bermain dengan teman-temannya. “Dia itu sepertimu, selalu tertawa” kata Heechul “dia lebih mirip denganmu, lihat saja betapa egoisnya dia kalau sedang bertengkar dengan teman-temannya” kata HyeSung, Heechul tertawa lalu menatap HyeSung “matanya itu mirip denganmu” kata Heechul lagi, HyeSung menatap Heechul “tapi secara keseluruhan wajahnya itu mirip denganmu, cantik” kata HyeSung lagi.

“PAPAAA!!” teriak seorang anak kecil disamping Jonghwa, HyeSung dan Heechul terkejut lalu menghamiri mereka. Teman-teman Jonghwa hanya menatap mereka berdua “sudah aku bilang kau jangan menggangguku, kenapa kau masih menggangguku” kata Jonghwa ketus “Kim Jonghwa, kau ini kenapa?” Tanya HyeSung “dia mengangguku oemma, aku tidak suka” jawabnya.

Heechul menatap anak laki-laki yang tengah menangis itu, dia sepertinya mirip dengan seseorang yang sudah lama tidak dilihatnya. Seorang pria berlari dari arah belakang lalu menghampiri anak tersebut dan berbicara dengan bahasa Cina, HyeSung yang sedang memarahi Jonghwa tidak menyadari kedatangan orang tersebut “cepat kau minta maaf padanya, kau tidak tega melihatnya menangis seperti itu karenamu?” Tanya HyeSung.

“Minta maaflah Jonghwa, kau ini anak laki-laki bukan?” sahut Heechul, Jonghwa menghampiri anak tersebut lalu mengulurkan tangannya. Saat Jonghwa dan anak tersebut sudah berbaikan, pria yang tadi menoleh kearah Heechul dan Hyesung.

“Hankyung?”

“Hankyung oppa?”

Keduanya terkejut melihat sosok Hankyung dihadapan mereka. Hankyung tersenyum lalu menghampiri mereka “annyeonghaseyo” sapanya, HyeSung menatap Hankyung tidak percaya dan Heechul yang melihat kejadian itu hanya bisa diam dan mencoba berpikir positive.

**

Sejak pulang dari sekolah Jonghwa dan berbincang dengan Hankyung, Heechul diam saja. HyeSung yang cemas menghampirinya yang sedang termenung di halaman rumah. “Chagiya, kau kenapa? Apa yang sedang mengganggu pikiranmu?” Tanya Hyesung. Heechul menggeleng lalu mendesah panjang. HyeSung menatapnya dalam “katakanlah, aku ini istrimu” katanya lagi.

“Kau senang melihat Hankyung?”

HyeSung mengangguk “tentu saja, hampir 8 tahun kan kita tidak bertemu dengannya? Tentu saja aku merasa senang” jawab HyeSung. “Bukan itu maksudku” kata Heechul “lalu apa?”

“Apa kau masih mencintainya? Apa kau mengharapkan sesuatu saat melihatnya hari ini?” Tanya Heechul cemas, HyeSung menatap suaminya. Dia terkejut dengan pertanyaan itu, mereka terdiam cukup lama lalu HyeSung memeluk Heechul dari belakang. Lelaki itu terkejut “kalau aku masih mencintainya untuk apa aku menikah denganmu dan memiliki anak semanis Jonghwa? Aku juga tidak mengharapkan apa-apa darinya, bagiku semua yang kau punya dan Jonghwa punya adalah hartaku jadi kau tidak perlu cemas”.

Heechul tidak bisa menahan senyum di wajahnya, dia berbalik dan memeluk HyeSung erat. “Maaf aku telah bertanya seperti ini” kata Heechul, HyeSung hanya mengangguk.


“Chagiya” panggil HyeSung.

“Hmm”. Heechul kemudian melepas pelukannya dan memandang HyeSung “sepertinya Jonghwa akan mempunyai adik” kata HyeSung polos “oh adik” jawab Heechul tidak peduli sambil tetap memandang HyeSung sampai kemudian “MWO?!”

0 komentar:

Posting Komentar

Copy Paste hukumannya di penjara 5 tahun lho :). Diberdayakan oleh Blogger.
 

A L T R I S E S I L V E R Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting