Jumat, 27 Januari 2012

Sajakku untuk 'wakil' yang selalu disebut wakil

Diposting oleh Altha Swita Abrianto di 8:47 PM
#1

Langkahku terhenti..
Ku lihat gelandangan terduduk di sudut bangunan itu..
Tertidur namun tangannya masih menengadah keatas, masih berharap ada orang yang berhati mulia memberinya makan walau sedikit.
Inikah yang diinginkan 'wakil' kita? 'Wakil' yang katanya akan memperjuangkan nasib tanggungannya?
Ironi sangat.. Saat mereka petantang-petenteng membawa mobil mewah, tidur di kasur yang empuk, makan hingga perutnya buncit namun gelandangan itu hanya mampu tidur terduduk dengan menahan lapar.
Entah siapa yang menunggu dirumahnya saat ini. Istrinya kah? Anaknya? Atau bahkan cucunya?


#2

Masih dari sudut Jakarta dan bertema masyarakat kelas bawah Indonesia.
Entah tragedi atau fakta, tema ini selalu menjadi bahasan menarik untuk diperbincangkan..
Bahasan menarik untuk menjadi lawan dari kesuksesan 'wakil' kita, bahasan yang menarik sebagai contoh betapa buruknya 'Wakil' kita, bahasan yang menarik untuk selalu diangkat dan berharap 'Wakil' kita itu mau menonton dan membacanya. Jangan bisanya cuma nonton blue film saat rapat lol :))


#3
Dari sudut bangku Bis Kota Bekasi - Kalideres kulihat rentetan kendaraan berjajar rapi walau saling mendahului.
Ah~ Indonesia..
Tidak rakyatnya tidak juga 'wakil'nya sama saja..
Saling sikut untuk mendahului..
Tak lihatkah mereka pengamen-pengamen jalanan menyodorkan kantung mereka hanya untuk diisi uang gope'an dari kalian yang tidak membutuhkan uang sekecil itu?
Dimana hati nurani mereka?
Dimana rasa kemanuasiaan mereka?
Berpindahkah rasa kasihan itu hanya karena uang?
Berpindahkah rasa kemanusiaan itu pada uang?
Aku tak menyangka... Manusia Indonesia segini peliknya dalam berbagi...

0 komentar on "Sajakku untuk 'wakil' yang selalu disebut wakil"

Posting Komentar

Jumat, 27 Januari 2012

Sajakku untuk 'wakil' yang selalu disebut wakil

Karya : Altha Swita Abrianto di 8:47 PM
#1

Langkahku terhenti..
Ku lihat gelandangan terduduk di sudut bangunan itu..
Tertidur namun tangannya masih menengadah keatas, masih berharap ada orang yang berhati mulia memberinya makan walau sedikit.
Inikah yang diinginkan 'wakil' kita? 'Wakil' yang katanya akan memperjuangkan nasib tanggungannya?
Ironi sangat.. Saat mereka petantang-petenteng membawa mobil mewah, tidur di kasur yang empuk, makan hingga perutnya buncit namun gelandangan itu hanya mampu tidur terduduk dengan menahan lapar.
Entah siapa yang menunggu dirumahnya saat ini. Istrinya kah? Anaknya? Atau bahkan cucunya?


#2

Masih dari sudut Jakarta dan bertema masyarakat kelas bawah Indonesia.
Entah tragedi atau fakta, tema ini selalu menjadi bahasan menarik untuk diperbincangkan..
Bahasan menarik untuk menjadi lawan dari kesuksesan 'wakil' kita, bahasan yang menarik sebagai contoh betapa buruknya 'Wakil' kita, bahasan yang menarik untuk selalu diangkat dan berharap 'Wakil' kita itu mau menonton dan membacanya. Jangan bisanya cuma nonton blue film saat rapat lol :))


#3
Dari sudut bangku Bis Kota Bekasi - Kalideres kulihat rentetan kendaraan berjajar rapi walau saling mendahului.
Ah~ Indonesia..
Tidak rakyatnya tidak juga 'wakil'nya sama saja..
Saling sikut untuk mendahului..
Tak lihatkah mereka pengamen-pengamen jalanan menyodorkan kantung mereka hanya untuk diisi uang gope'an dari kalian yang tidak membutuhkan uang sekecil itu?
Dimana hati nurani mereka?
Dimana rasa kemanuasiaan mereka?
Berpindahkah rasa kasihan itu hanya karena uang?
Berpindahkah rasa kemanusiaan itu pada uang?
Aku tak menyangka... Manusia Indonesia segini peliknya dalam berbagi...

0 komentar:

Posting Komentar

Copy Paste hukumannya di penjara 5 tahun lho :). Diberdayakan oleh Blogger.
 

A L T R I S E S I L V E R Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting