Mungkin jika ada predikat laki-laki paling pengecut didunia, predikat itu pantas aku sanding. Bukan cuma sebatas pemikiran aku saja tapi beberapa temanku juga mengatakan hal itu. Ya, aku akui aku pengecut. Hanya berani melawan preman-preman yang mengganggu di pasar namun tidak berani menyatakan cinta untuk perempuan yang aku cintai.
Namanya Mawar, sahabatku yang sejak lama aku kenal. Ia cantik, pintar dan rajin beribadah. Sejak lama, bahkan sejak dulu kala aku suka dengannya namun saat bertemu dengannya aku tak mampu untuk mengungkapkan kalimat singkat yang menyatakan cinta. Aku cuma takut ditolak.
Siang ini aku penat, seharian hanya mendengarkan radio sambil memikirkan Mawar seorang. Sebuah lagu menyentuh telingaku dan mewakili perasaanku. Aaah makin galau. Pikirku.
Andai ku di hatimu
Andai ku di pelukmu
Andaikan kau menjadi milikku
Oke cukup, aku mematikan radioku dan berjalan ke arah teras. Menatap sore yang indah dengan cahaya matahari keemasan yang menciptakan suasana tenang nan romantis yang indah.
Telpon selularku berbunyi, aku menatap layarnya. Mawar.
Sontak aku loncat kegirangan karena nama Mawar tertera disana. Saking senangnya aku lupa untuk mengangkat telponya, aku diam dan menatap hapeku berharap Mawar menelpon lagi.
Harapan itu nyata, Mawar menelpon lagi. Tanpa pikir panjang aku mengangkatnya, lama kami mengobrol kemudian ia mengakhiri telponnya dan meninggalkanku sendiri yang sedang menahan perasaanku untuknya.
Andai ia tau seberapa menggebu-gebunya perasaan ini, seberapa lama aku menunggu waktu yang tepat untuk mengatakan cinta dan seberapa lama sering aku memikirkannya dan andai ia tau seberapa banyak lagu yang tercipta untuknya
Aku berganti pakaian, mengambil kunci mobil dan bergegas menuju rumahnya. Kali ini aku yakin, tanpa memikirkan keputusannya aku yakin untuk mengatakannya sekarang.
Terinspirasi dari seorang Sahabat yang takut menyatakan cintanya untuk seorang perempuan cantik : Indra a.k.a Cakson :)
Kamis, 24 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kamis, 24 Maret 2011
Mawar itu Indah
Mungkin jika ada predikat laki-laki paling pengecut didunia, predikat itu pantas aku sanding. Bukan cuma sebatas pemikiran aku saja tapi beberapa temanku juga mengatakan hal itu. Ya, aku akui aku pengecut. Hanya berani melawan preman-preman yang mengganggu di pasar namun tidak berani menyatakan cinta untuk perempuan yang aku cintai.
Namanya Mawar, sahabatku yang sejak lama aku kenal. Ia cantik, pintar dan rajin beribadah. Sejak lama, bahkan sejak dulu kala aku suka dengannya namun saat bertemu dengannya aku tak mampu untuk mengungkapkan kalimat singkat yang menyatakan cinta. Aku cuma takut ditolak.
Siang ini aku penat, seharian hanya mendengarkan radio sambil memikirkan Mawar seorang. Sebuah lagu menyentuh telingaku dan mewakili perasaanku. Aaah makin galau. Pikirku.
Andai ku di hatimu
Andai ku di pelukmu
Andaikan kau menjadi milikku
Oke cukup, aku mematikan radioku dan berjalan ke arah teras. Menatap sore yang indah dengan cahaya matahari keemasan yang menciptakan suasana tenang nan romantis yang indah.
Telpon selularku berbunyi, aku menatap layarnya. Mawar.
Sontak aku loncat kegirangan karena nama Mawar tertera disana. Saking senangnya aku lupa untuk mengangkat telponya, aku diam dan menatap hapeku berharap Mawar menelpon lagi.
Harapan itu nyata, Mawar menelpon lagi. Tanpa pikir panjang aku mengangkatnya, lama kami mengobrol kemudian ia mengakhiri telponnya dan meninggalkanku sendiri yang sedang menahan perasaanku untuknya.
Andai ia tau seberapa menggebu-gebunya perasaan ini, seberapa lama aku menunggu waktu yang tepat untuk mengatakan cinta dan seberapa lama sering aku memikirkannya dan andai ia tau seberapa banyak lagu yang tercipta untuknya
Aku berganti pakaian, mengambil kunci mobil dan bergegas menuju rumahnya. Kali ini aku yakin, tanpa memikirkan keputusannya aku yakin untuk mengatakannya sekarang.
Terinspirasi dari seorang Sahabat yang takut menyatakan cintanya untuk seorang perempuan cantik : Indra a.k.a Cakson :)
Namanya Mawar, sahabatku yang sejak lama aku kenal. Ia cantik, pintar dan rajin beribadah. Sejak lama, bahkan sejak dulu kala aku suka dengannya namun saat bertemu dengannya aku tak mampu untuk mengungkapkan kalimat singkat yang menyatakan cinta. Aku cuma takut ditolak.
Siang ini aku penat, seharian hanya mendengarkan radio sambil memikirkan Mawar seorang. Sebuah lagu menyentuh telingaku dan mewakili perasaanku. Aaah makin galau. Pikirku.
Andai ku di hatimu
Andai ku di pelukmu
Andaikan kau menjadi milikku
Oke cukup, aku mematikan radioku dan berjalan ke arah teras. Menatap sore yang indah dengan cahaya matahari keemasan yang menciptakan suasana tenang nan romantis yang indah.
Telpon selularku berbunyi, aku menatap layarnya. Mawar.
Sontak aku loncat kegirangan karena nama Mawar tertera disana. Saking senangnya aku lupa untuk mengangkat telponya, aku diam dan menatap hapeku berharap Mawar menelpon lagi.
Harapan itu nyata, Mawar menelpon lagi. Tanpa pikir panjang aku mengangkatnya, lama kami mengobrol kemudian ia mengakhiri telponnya dan meninggalkanku sendiri yang sedang menahan perasaanku untuknya.
Andai ia tau seberapa menggebu-gebunya perasaan ini, seberapa lama aku menunggu waktu yang tepat untuk mengatakan cinta dan seberapa lama sering aku memikirkannya dan andai ia tau seberapa banyak lagu yang tercipta untuknya
Aku berganti pakaian, mengambil kunci mobil dan bergegas menuju rumahnya. Kali ini aku yakin, tanpa memikirkan keputusannya aku yakin untuk mengatakannya sekarang.
Terinspirasi dari seorang Sahabat yang takut menyatakan cintanya untuk seorang perempuan cantik : Indra a.k.a Cakson :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Copy Paste hukumannya di penjara 5 tahun lho :). Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar on "Mawar itu Indah"
Posting Komentar